Topan Chido
Topan Chido Hancurkan Pulau Mayotte di Prancis, Ratusan, Mungkin Ribuan, Dikhawatirkan Meninggal
“Saya pikir pasti akan ada beberapa ratus, mungkin kita akan mencapai seribu, bahkan beberapa ribu,” kata prefek Francois-Xavier Bieuville .
Bencana ini merupakan tantangan pertama yang dihadapi oleh Perdana Menteri Francois Bayrou, beberapa hari setelah ia ditunjuk oleh Macron menyusul runtuhnya pemerintahan sebelumnya.
Topan tersebut terus melanda Mozambik utara pada hari Minggu, namun dampak sepenuhnya masih belum jelas. Pemantau internet NetBlocks mengatakan di X bahwa hujan lebat dan angin telah merusak infrastruktur listrik dan telekomunikasi.
Di Komoro, dua orang terluka ringan, 24 orang mengungsi, dan 21 rumah hancur, kata pihak berwenang.
Perancis menjajah Mayotte pada tahun 1843 dan mencaplok seluruh kepulauan, termasuk Komoro, pada tahun 1904.
Dalam referendum tahun 1974, 95 persen mendukung pemisahan tetapi 63 perse di Mayotte memilih untuk tetap menjadi warga Prancis. Grande Comore, Anjouan dan Moheli mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1975. Mayotte masih diperintah dari Paris. (ddnews.gov.in/reuters)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.