Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 15 Desember 2024, Penantian Penuh Sukacita 

kebinasaan tetapi tetap hadir sebagai penyelamat, penolong bagi mereka terhadap segala bahaya.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Pastor John Lewar, SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Minggu 15 Desember 2024, Penantian Penuh Sukacita  

Oleh : Pastor John Lewar SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Minggu 15 Desember 2024, Penantian Penuh Sukacita 

Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz STM Nenuk Atambua Timor
Hari Minggu Adven III
Lectio: Zefanya 3:14-18a; Mazmur dari Yesaya 12:2-3,4bcd,5-6;
Filipi 4:4-7; Lukas 3:10-18.

Meditatio:
Minggu ke-3 Adven, dikenal sebagai Minggu Gaudete. Kita diajak untuk bersukacita dan menemukan harapan akan kedatangan Tuhan.

Bacaan-bacaan suci hari ini mendorong kita untuk merayakan kehadiran Tuhan, menemukan kedamaian dalam kasih-Nya, dan mempersiapkan hati kita bagi Yesus.

Nabi Zefanya mengajak segenap bangsa Israel untuk bersukacita: “Bersukacita dan bersorak sorailah hai puteri Sion, bergembiralah hai Isarel.

Bersukacitalah dan bersorak-sorailah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem”(Zefanya 3: 14). Dia minta mereka melupakan masa lalu yang suram dan buruk di tanah pembuangan Babel; masa lalu penuh kejahatan dan kemerosotan moral.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 14 Desember 2024, “Mengertilah Murid-murid Yesus”

Dia ajak orang Israel untuk bersukacita karena walau mereka berdosa dan salah, Allah tidak mendatangkan hukuman dan kebinasaan tetapi tetap hadir sebagai penyelamat, penolong bagi mereka terhadap segala bahaya.

Tuhan sangat berbelaskasih kepada mereka, maka mereka tidak perlu cemas dan takut. Sebab Tuhan ada di pihak mereka. Tuhan telah menghalau musuh-musuhnya (Zefanya 3:14-18a).

Santo Paulus memberi tahu kita untuk selalu bersukacita di dalam Tuhan dan tidak perlu khawatir tentang apa pun.

 Ia mendorong kita untuk berdoa dan mengucap syukur kepada Tuhan, maka kita akan mengalami kedamaian dalam Tuhan. Kita bersukacita karena percaya bahwa Allah itu dekat.

Ketika kita berfokus pada Allah dan kasih-Nya kepada kita, kita dapat menemukan kebahagiaan bahkan di masa-masa sulit. 

Hidup di dalam Allah berarti damai dan tenang. Kedamaian ini tidak seperti kedamaian yang diberikan dunia. Kedamaian ini adalah rasa tenang dan percaya yang mendalam bahwa Allah memelihara kita.

Ketika kita merasa cemas atau khawatir, kita dapat berpaling kepada Allah dalam doa dan mengalami
kedamaian-Nya.

Santo Paulus mengingatkan kita untuk berfokus pada Tuhan dan berkatberkat-Nya. Saat kita mempersiapkan Natal, marilah kita ingat untuk menemukan sukacita dan kedamaian dalam hubungan kita dengan Tuhan dan membagikan sukacita itu kepada orang lain (Filipi 4:4-7).

Dalam injil Lukas, Yohanes Pembaptis mengajak orang banyak untuk bersukacita. Dan supaya sukacita itu menjadi penuh, maka orang harus berbagi.

Orang banyak bertanya kepada Yohanes: Apa yang harus kami perbuat? Yang harus kita buat adalah meningkatkan amal kasih, berlaku jujur, tidak serakah, tidak memeras, tidak merampas, mencukupkan diri dengan penghasilan yang kita peroleh.

Yohanes Pembaptis memberi kepada kita nasihatnasihat praktis yang bisa kita lakukan. Barangsiapa mempunyai pakaian atau makanan hendaklah membagi dengan mereka yang tidak memiliki. Jangan menagih lebih dari apa yang telah ditentukan.

Apa yang harus kita lakukan di masa Adven ini?

Pertama, memperteguh iman kita kepada Tuhan. Kita percaya bahwa Tuhan itu baik dan tetap menyayangi kita.

Sebagaimana Israel berbuat jahat namun bertobat, maka Allah tetap mencintai mereka. Dosa dan kesalahan
mereka dihapus dan Allah menjaga serta memelihara umat yang percaya dan setia kepadaNya.

Kita pun patut melambungkan madah syukur karena Tuhan masih sangat mencintai kita. Kita punya kekurangan dan dosa tetapi Dia masih tetap menjaga dan memelihara kita.

 Hendaklah kita pun bertobat dan menantikan kedatanganNya. Kita menyatakan Syukur kepada Allah.

Kedua, melakukan kebajikan. Bagi Rasul Paulus, sukacita itu harus diwujudnyatakan dalam perbuatan baik kepada sesama. “ Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang”.

 Orang yang bersukacita adalah orang yang dapat memberi dan bukan hanya menerima. Dengan melakukan sesuatu yang baik maka orang dapat mengetahui kebaikan hati kita sedangkan orang yang tidak melakukan kebajikan terhadap sesamanya berarti hatinya kosong oleh kebaikan.

Orang yang pelit jarang mengalami kebahagiaan karena selalu kuatir bahwa hartanya dan dirinya akan habis
digerogoti orang lain.

Ketiga, bersukacitalah dalam Tuhan. Kita bersukacita karena belaskasihan dan kebaikan Tuhan kepada kita. Kita bersukacita karena berjumpa dengan Tuhan.

Perjumpaan dengan Tuhan nampak dalam kehidupan sehari-hari teristimewa dalam keluarga. Gereja bergembira dan bersukacita karena anda berdua suami-istri telah dikukuhkan dalam Sakramen Ekaristi.

Perkawinan anda berdua adalah sebuah sakramen, sebagai tanda kehadiran Allah Tritunggal dalam keluargamu.

Pasangan suami istri percaya bahwa Allah memberkati dan mencintaimu. Berbahagialah anda suami istri karena masih setia dalam untung dan malang, dalam suka dan duka.

Bersukacitalah suami-istri bapa dan mama dan anak-anak, karena kamu saling mengasihi, membutuhkan, dan melengkapi. Sabar walau kadang marah, mengerti satu sama lain, dan bersama saat makan, doa, dan pergi ke
gereja adalah wujud nyata kasih sayang tersebut.

Bersukacitalah keluarga karena membangun hubungan spiritual/rohani dengan Allah melalui doa dan ibadat, perayaan ekaristi, pembinaan di lingkungan, sehingga kerinduan akan Sabda Allah tumbuh, iman makin tangguh, kepasrahan meningkat, dan pengalaman dicintai Allah semakin dirasakan.

Bersukacitalah keluarga karena mempererat relasi kasih, saling memaafkan, menunjukkan sikap tenggangrasa dan keberanian berkorban, serta sadar akan tanggungjawab pada generasi selanjutnya, yakni anak-anak. Bersukacitalah keluarga karena ada kepedulian terhadap orang lain, pelayanan tulus terhadap sesama, dan keteladanan hidup.

Missio:
Tuhan sudah dekat, mari kita menyongsong Dia dengan penuh sukacita dan melakukan
kebajikan-kebajikan.

Doa:
Allah Bapa Yang Kekal, Engkau menyediakan sukacita bagi dunia. dan menghendaki orangorang yang tinggal bersama dalam kejujuran dan cintakasih.

Nyatakanlah cintakasihMu dan utuslah Duta kasih setiaMu dalam diri Yesus, saudara kami sumber harapan semua orang. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami...Amin.

Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Minggu Adven III. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved