Berita Ende
Pelajar Woimite Ende, Sebrangi Arus Sungai 3 Km ke Sekolah, Sigasare: Jangan Abaikan Perjuangan Anak
pemerintah karena pendidikan yang layak merupakan amanat konstitusi dan hak anak yang harus dipenuhi,
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo
POS-KUPANG.COM, ENDE - Ketiadaan akses jalan dan jembatan hingga memaksa puluhan pelajar di Dusun Woimite, Desa Mbotulaka, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende nekat menyeberangi sungai saat pergi dan pulang sekolah mendapat sorotan tajam dari Wakil Ketua Komisi III DPRD Ende, Megi Sigasare.
Setiap hari, puluhan pelajar dari Dusun Woimite menuju ke sekolah mereka yang berlokasi di Dusun Aese dan harus menyusuri sungai itu sepanjang 3 kilometer.
Saat musim hujan, ketinggian sungai itu selalu meningkat bahkan banjir. Sehingga, anak-anak pun terpaksa meliburkan diri.
Hal ini lantaran tidak ada jembatan yang bisa mereka lewati untuk sampai ke sekolah. Terpaksa, siswa-siswi tersebut harus menyeberangi sungai tanpa bantuan apa pun. Tentu, langkah yang mereka ambil itu penuh risiko, terlebih saat musim hujan, air sungai mulai berarus dan sewaktu-waktu bisa meluap.
Ketinggian air saat normal berkisar antara 30 hingga 50 sentimeter, namun saat kondisi hujan debit air bisa naik dengan cepat mencapai ketinggian 3 meter.
Baca juga: Kasus Dugaan Raibnya Rp 3 Miliar di RSUD Ende Naik ke Penyidikan, Polisi Temukan Dua Alat Bukti
Untuk menyeberang, siswa pun terpaksa harus melepas alas kaki . Tak jarang rok dan celana seragam siswa pun harus basah karena air sungai. Adapula yang tidak mengenakan sepatu,mereka lebih memilih untuk mengenakan sandal biasa sehingga lebih muda untuk mereka kenakan ketika telah melewati aliran sungai.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Ende yang juga Ketua Fraksi Golkar, Megi Sigasare mengatakan, kondisi yang dialami puluhan pelajar di Dusun Woimite ini perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak terkait.
"Suatu kewajiban bahwa anak-anak harus didukung dengan ketersediaan infrastruktur dan fasilitas yang layak diwujudkan oleh pemerintah karena pendidikan yang layak merupakan amanat konstitusi dan hak anak yang harus dipenuhi," tegas Megi Sigasare.
Secara tegas, politis perempuan Partai Golkar Kabupaten Ende ini menegaskan, pemerintah perlu menyusun kebijakan yang mendukung pengembangan infrastruktur yang mendukung proses belajar mengajar.
Selain itu, Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Ende ini juga mengatakan, pemerintah juga perlu mengoptimalkan alokasi anggaran di bidang pendidikan. Selain optimalisasi anggaran, dia juga meminta Pemerintah Kabupaten Ende harus mengoptimalkan sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah dalam menangani masalah ini.
Menurut Megi, pelajar khususnya di daerah terpencil dan pedalaman juga memiliki hak yang sama untuk mendapatkan akses pendidikan, kesehatan, dan perlindungan seperti anak-anak di perkotaan.
"Perjuangan anak-anak di daerah tidak boleh disia-siakan atau diabaikan. Sudah menjadi tugas negara memastikan semua anak wajib memperoleh pendidikan dan fasilitas pendukungnya dengan optimal," tegas Megi.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.