Breaking News

Natal 2024

Harga Minyak Goreng Merangkak Naik Jelang Nataru 

Sedangkan, Minyak Goreng jenis Sedaap yang sebelumnya seharga Rp. 18.000 per liter naik menjadi Rp. 20.000 per liter.

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON 
Asnawi saat sedang menjual barang sembako di Pasar Rakyat Kefamenanu, Kamis, 5 Desember 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Harga Minyak Goreng di Pasar Rakyat Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur merangkak naik menjelang Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Naiknya harga barang tersebut cukup signifikan.

Kenaikan harga barang khususnya minyak goreng ini menyebabkan jualan mereka sepi dikunjungi pembeli. Para pedagang juga tidak tahu alasan mendasar kenaikan harga minyak ini.

Pasalnya, kenaikan harga tersebut mereka terima sejak dibeli dari distributor.

Saat diwawancarai, Kamis, 5 Desember 2024, seorang pedagang di Pasar Rakyat Kefamenanu bernama Asnawi mengaku harga minyak goreng naik drastis menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru.

Baca juga: Angkutan Natal 2024, Jadwal Kapal Pelni KM Dorolonda 1-14 Desember +Rute Ternate-Ambon,2Kali Bitung

Ia menjelaskan, harga Minyak Goreng Minyakita sebelumnya berkisar Rp 15.000 sampai Rp. 16.000 per liter naik menjadi Rp. 18.000 per liter.

Harga Minyak Goreng jenis Bimoli sebelumnya seharga Rp. 23.000 per liter naik menjadi Rp. 25.000 per liter.

Sedangkan, Minyak Goreng jenis Sedaap yang sebelumnya seharga Rp. 18.000 per liter naik menjadi Rp. 20.000 per liter.

Sementara itu, kata Asnawi, harga bahan pokok lainnya seperti, beras, telur, terigu dan gula pasir masih stagnan. 

Pedagang Pasar Rakyat Kefamenanu lainnya bernama Sesilia mengaku harga terigu dan gula pasir turun beberapa waktu terakhir. Sedangkan minyak goreng merangkak naik.

Ia mengakui bahwa, animo pembeli kian berkurang. Barang dagangan seperti minyak goreng jarang dibeli konsumen pasar.

Kenaikan harga minyak goreng ini juga menyebabkan pedagang kesulitan memperoleh pemasukan. 

"Kalau mujur-mujur baru dapat 100.000 atau 150.000 begitu kalau tidak ada langganan palingan 50.000"ujarnya. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved