Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 30 November 2024, “Segera Meninggalkan Jalanya”
Pesta Santo Andreas, Rasul, yang merupakan salah satu murid pertama Yesus. Kita juga diinspirasi oleh bacaan-bacaan suci.
Oleh : Bruder Pio Hayon SVD
POS-KUANG.COM - Renungan Harian Katolik Sabtu 30 November 2024, “Segera Meninggalkan Jalanya”
Hari Biasa Sabtu Pekan ke XXXIV
Pesta Santo Andreas, Rasul
Bacaan I: Rom. 10: 9-18
Injil : Mat. 4: 18-22
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Kita sebagai manusia biasanya selalu dihadapkan dengan pilihan-pilihan. Dan ketika memutuskan untuk memilih satu pilihan itu maka kita harus sadar akan konsekuensi yang akan kita hadapi sebagai manusia.
Konsekuensi itu tak bisa kita tolak karena itu adalah bagian dari dampak langsung dari satu pilihan. Begitu juga pilihan untuk mengikuti Yesus harus punya konsekwensi yaitu segera meninggalkan jala kehidupan kita yang lama dan menjadi manusia baru di dalam Tuhan.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pada hari ini, gereja merayakan Pesta Santo Andreas, Rasul, yang merupakan salah satu murid pertama Yesus. Kita juga diinspirasi oleh bacaan-bacaan suci.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (Rom. 10:9-18) dan Injil Matius (Mat. 4:18-22) memberikan kita wawasan yang mendalam tentang iman dan panggilan.
Dalam bacaan pertama, Paulus menekankan pentingnya mengakui iman kita dengan mulut dan percaya dalam hati bahwa Yesus adalah Tuhan. Ini adalah inti dari keselamatan kita: iman yang diungkapkan dan diyakini.
Paulus mengingatkan kita bahwa iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran dari firman Kristus. Kita dipanggil untuk mendengarkan dan menyebarkan kabar baik ini kepada orang lain, agar mereka juga dapat percaya dan diselamatkan.
Santo Andreas, yang awalnya adalah murid Yohanes Pembaptis, segera mengikuti Yesus setelah mendengar kesaksian tentang-Nya.
Ia tidak hanya mengikuti Yesus, tetapi juga mengajak saudaranya, Petrus, untuk mengenal Kristus. Ini menunjukkan bahwa panggilan untuk mengikuti Yesus bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk mengajak orang lain dalam perjalanan iman.
Ketika Yesus memanggil Andreas dan Petrus untuk menjadi "penjala manusia," mereka meninggalkan segalanya dan mengikuti-Nya. Ini adalah contoh nyata dari komitmen dan keberanian dalam menjawab panggilan Tuhan.
“Segera meninggalkan jalanya” mengandung arti akan kesiapan diri untuk siap meninggalkan ‘dunia lama’ kita termasuk semua hal-hal buruk dalam diri dan kelekatan baik secara fisik mapun psikis untuk ‘segera’ ditinggalkan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.