Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 28 November 2024, Bangkitlah, Angkatlah Mukamu!

segala kekuasaan dan kemuliaanNya. Tentu saja orang-orang yang menyaksikannya diliputi rasa takut yang mencekam.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Pastor John Lewar, SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Kamis 28 November 2024, Bangkitlah, Angkatlah Mukamu! 

Oleh : Pastor John Lewar

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Kamis 28 November 2024, Bangkitlah, Angkatlah Mukamu!

Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz STM Nenuk Atambua Timor

Hari Biasa Pekan XXXIV
Lectio: Wahyu 18:1-2.21-23; 19:1-3.9a; Mazmur 100:2.3.4.5;
Injil : Lukas 21:20-28.

Meditatio:

Adalah Khalil Gibran. Pada suatu kesempatan ia berkata: “Orang-orang optimis melihat bunga mawar, bukan durinya. Orang-orang pesimis terpaku pada duri dan melupakan mawarnya.”

Perkataan ini memang sangat sederhana tetapi mendalam. Banyak kali kita menjadi serupa dengan orang-orang yang selalu
optimis dan memiliki harapan yang besar. Orang-orang seperti ini selalu melihat bunga mawar bukan durinya yang tajam.

Bunga mawar itu begitu unik dan indah. Bunga-bunganya berwarna, ada yang merah, ungu, putih dan lain sebagainya, yang turut memperindah kelopak bunga mawar. Inilah orang-orang optimis yang melihat secara keseluruhan bunga mawar mulai dari pohon hingga bunganya yang Indah.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 25 November 2024, "Berjalan Bersama Tuhan"

Bagaimana dengan orang-orang pesimis? Orang-orang pesimis hanya melihat durinya saja dan mengabaikan bunga mawar yang begitu indah secara keseluruhan. Mereka hanya mengenal mawar sebagai bunga yang menakutkan karena berduri.

 Sebab itu mereka selalu berhati-hati mendekati bunga ini. Memang kedengarannya lucu, tetapi itulah manusia. Bunga yang
indah tetapi hanya dikenal sebagai bunga berduri tajam.

Apakah anda termasuk orang yang optimis atau pesimis? Apakah anda melihat mawar sebagai bunga yang indah atau hanya melihat mawar sebagai bunga yang duri-durinya menakutkan.

Jawaban atas pertanyaan ini akan tepat berdasarkan refleksi dan pengalaman pribadi kita masing-masing. Anda seorang
yang penuh optimis dan harapan untuk menjadi yang terbaik karena melihat mawar sebagai bunga. Anda seorang yang penuh pesimis karena hanya terpaku pada duri-duri mawar.

Dalam pengalaman praktis, kita sering menjadi optimis karena melihat sesama sebagai manusia yang memiliki kekhasan sebagai
individu dan berusaha untuk menerimanya apa adanya.

Setiap pengalaman penderitaan, kemalangan dan kegagalan adalah peluang untuk menjadi yang terbaik. Tidak ada ketakutan dalam ensiklopedi hidupnya.

Hal ini berbeda dengan orang pesimis. Mereka akan berhenti pada penderitaan, kemalangan dan kegagalan. Bagi mereka sekali menderita tetap menderita, sebuah takdir, tidak akan ada perubahan yang signifikan dalam hidup ini.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved