Bencana Tanah Longsor
Longsor di Jalur Medan-Berastagi Sumatera Utara, Penyesalan Rolin Saat Adiknya Jadi Korban
Rombongan bus yang mengangkut pemilih dalam Pilkada di Sumatera Utara tertimbun longsor. Malam pesta demokrasi berubah menjadi petaka.
POS-KUPANG.COM - Belum kering air mata korban banjir bandang di Desa Martelu, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, bencana longsor terjadi lagi di Jalan Medan-Berastagi, Sibolangit.
Sudah sembilan orang ditemukan tewas dalam kendaraan tertimbun longsor di sepanjang tiga kilometer, termasuk bus yang membawa mahasiswa yang pulang kampung untuk Pilkada 2024.
Rolin Rosalina Sinaga (24) dan ayahnya tak kuasa menahan tangis saat menunggu kabar pencarian korban di lokasi bencana longsor di Jalan Medan-Berastagi, Kamis (28/11/2024).
Sebuah ambulans lalu keluar dari lokasi pencarian membawa dua korban meninggal yang baru dievakuasi dari bus pariwisata yang tertimbun longsor dan jatuh ke jurang.
Setelah mendengar ciri-ciri rambut, perawakan, dan pakaian yang dikenakan dari petugas, Rolin meyakini satu dari dua korban itu adalah adiknya, Anggya Firgantara Sinaga (21). Tangis Rolin dan ayahnya pecah. ”Adikku. Harusnya kau tidak perlu pulang. Aku ingin kau tetap hidup,” kata Rolin.

Anggya merupakan satu dari sembilan korban meninggal yang telah ditemukan. Anggya merupakan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth Medan yang pulang kampung untuk menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Samosir.
Dia ikut menumpang bus pariwisata yang disiapkan tim sukses pasangan calon Pilkada Samosir, Vandiko Gultom-Ariston Tua Sidauruk. Mereka berangkat pada Selasa malam dari Medan dan harusnya tiba di Samosir pada Rabu pagi sebelum pemungutan suara.
Rolin pun sudah sempat mengingatkan adiknya agar berhati-hati karena hujan lebat turun di daerah rawan longsor di Sibolangit itu.
”Saya terus-menerus menanyai kabarnya. Namun, setelah lewat tengah malam, dia tidak membalas lagi pesan Whatsapp yang aku kirim. Dia juga tidak mengangkat telepon,” kata Rolin.
Rolin pun terkejut dan lemas ketika mendengar informasi tentang adanya longsor di Sibolangit. Apalagi, dia mendengar ada bus yang membawa pemilih ke Samosir yang ikut tertimbun longsor.
Lestari Situmorang (48), pemilik kedai kopi di Sibolangit, menjadi saksi mata terjadinya longsor menimbun bus pariwisata itu dan kendaraan lain. Menurut Lestari, longsor sebenarnya sudah mulai terjadi pada Selasa sejak pukul 22.00. Namun, ketika itu dia merasa kejadian itu hanya longsor biasa yang menutup sebagian badan jalan dan masih bisa dilewati.
Akan tetapi, setelah lewat tengah malam, dia mendengar suara gemuruh yang sangat kuat yang diikuti material longsor jatuh menimbun kendaraan yang melintas, termasuk bus yang membawa mahasiswa. Waktu itu aliran listrik sudah padam dan gelap gulita. Hujan lebat pun masih melanda.
Lestari menyebutkan, longsor terjadi beberapa kali. Bus pariwisata itu sempat berhenti karena ada material longsor menghadang di depan mereka. Beberapa orang sempat turun dan yang lainnya bertahan di dalam bus.
Beberapa saat kemudian, longsor susulan yang lebih besar terjadi lagi dan mengempas bus ke dalam jurang sejauh 30 meter. Dengan kondisi terluka, beberapa mahasiswa berupaya keluar dari bus dan merangkak naik dari dasar jurang.
”Beberapa mahasiswa datang ke kedai ini dalam kondisi terluka dan mengalami pendarahan di kepala dan badan,” kata Lestari.
"longsor sibolangit
ruas jalan Medan-Berastagi
korban tewas
Provinsi Sumatera Utara
Pos Kupang Hari Ini
POS-KUPANG.COM
BNPB Dukung Percepatan Penanganan Bansor Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat |
![]() |
---|
Longsor di Kabupaten Minahasa Selatan Sulawesi Utara, Dua Korban Meninggal Berhasil Dievakuasi |
![]() |
---|
Longsor di Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah, 17 Korban Berhasil Dievakuasi |
![]() |
---|
Longsor di Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah, 16 Orang Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Empat Warga Tertimbun Longsor di Kota Batam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.