KUR 2024

Minat KUR 2024 Terbanyak di Angka Rp 30 Juta - Rp 40 Juta, Simak Ini

Berdasarkan data terbaru tentang realisasi dana KUR 2024,  penyerapan dana itu terbanyak ada pada angka Rp 30 juta. Padahal plafon KUR Mikro 100 juta.

Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
TERBANYAK – Hingga saat ini, realisasi dana KUR terbanyak berada pada plafon Rp 30 juta – Rp 40 juta. Sementara plafon bagi KUR Mikro, umumnya tak diminati. 

POS-KUPANG.COM – Berdasarkan data terbaru tentang realisasi dana Kredit Usaha Rakyat atau KUR 2024,  penyerapan dana tersebut terbanyak ada pada angka Rp 30 juta hingga Rp 40 juta. Sementara plafon pinjaman yang dipatok untuk KUR Mikro, umumnya tak diminati oleh para pelaku UMKM.

Bahwa sampai saat ini masih ada peluang untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan oleh manajemen Bank Rakyat Indonesia atau Bank BRI

Perlu kamu ketahui, bahwa sampai akhir Oktober 2024 lalu, manajemen Bank BRI telah menyalurkan dana KUR mencapai Rp 158,60 triliun. Dana tersebut sudah diberikan kepada 3,4 juta debitur atau pelaku UMKM yang ada di seluruh Indonesia.

Realisasi dana oleh manajemen Bank BRI itu terbilang besar, karena disalurkan dari total dana yang sudah digelontorkan pemerintah sejak awal 2024, yakni sebesar Rp 165 triliun.

Realisasi dana Rp 158,60 triliun itu hingga 31 Oktober 2024. Sementara waktu yang tersisa dalam tahun anggaran berjalan, yakni tahun 2024 hingga Desember 2024. 

Selain waktu tersisa masih beberapa pekan lagi, dana KUR 2024 di Bank BRI juga masih tersisa cukup besar, yakni mencapai angka Rp 6,4 triliun. 

Oleh karena itu, masih ada beberapa hal lagi yang harus dilakukan oleh manajemen bank tersebut, yakni pertama terus mendorong agar para pelaku UMKM memanfaatkan sisa kesempatan yang ada untuk mendapatkan tambahan modal untuk kembangkan usaha yang digeluti.

Kedua, mendorong peningkatan kualitas penyaluran dana KUR 2024 tersebut. Setidaknya, para pelaku UMKM harus bisa naik kelas setelah mendapatkan sokongan dana untuk kembangkan usaha yang digeluti.

Selama ini, manajemen Bank BRI tak hanya menyalurkan KUR kepada para pelaku UMKM, tetapi juga mendorong graduasi (naik kelas) pelaku UMKM. Pasalnya BRI mematok target, dengan dana KUR 2024 itu, pelaku UMUK  mendapatkan penambahan modal usaha untuk kembangkan usaha yang digeluti.

Terkait penyaluran dana KUR ke depan, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari kini telah mengusulkan skema penyaluran KUR pada tahun 2025 mendatang. Usulan itu memperlihatkan KUR dibagi dalam dua ruang, yakni pertama mendorong inklusivitas dan ruang berikutnya, yakni graduasi pelaku UMKM.

Menurutnya, skema berbeda penting untuk dijalankan mengingat adanya perbedaan kualifikasi penerima kredit bersubsidi dari pemerintah.

“KUR harus mulai berbeda skemanya. Menurut saya ada dua skema, yakni dalam rangka inklusi dan dalam rangka menyiapkan graduasi atau pregraduasi,” jelas Supari dalam rilis resminya, Jumat 22 November 2024.

Berdasarkan pengalaman BRI dalam menyalurkan KUR, lanjut Supari, plafon KUR Mikro yang saat ini dipatok maksimal Rp 100 juta kerap tak terserap habis oleh debitur. Mayoritas peminjam KUR Mikro menarik pinjaman di kisaran Rp 30 juta hingga Rp 40 juta.

“Kalau dalam kerangka inklusi, agar yang mengakses semakin banyak, plafonnya sampai Rp 50 juta saja. Selebihnya seperti apa? Kita siapkan KUR untuk pre-graduasi,” terangnya.

Kriteria pelaku UMKM yang masuk dalam fase pre-graduasi (menuju naik kelas) dapat dilihat melalui kelancaran kredit. Jika pelaku UMKM menarik pinjaman bisa mengakses hingga Rp 70 juta dan berlangsung hingga 4 siklus pinjaman, pelaku usaha itu dipandang layak untuk naik kelas.

“Kalau KUR plafon di bawah Rp50 juta itu bisa mengakses sampai dengan Rp 70 juta dan stay selama 3-4 siklus, dia sudah siap ke kredit komersial,” ujarnya.

Merujuk pada data kajian yang dilakukan BRI dan BRIN, KUR menaikkan rata-rata pendapatan debitur sebesar 32 persen-50 % . Kemudian KUR juga mampu meningkatkan keuntungan sekitar 34 % -38 % . Debitur KUR juga menghadapi peningkatan pengeluaran melalui angsuran KUR dan biaya teknis lainnya.

Namun demikian, keterampilan teknis dapat mendorong efisiensi biaya. Di samping itu, pelaku usaha yang mendapatkan KUR cenderung memiliki tenaga kerja 28 % lebih banyak ketimbang non debitur KUR.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan, menyampaikan bahwa pemerintah tengah menyiapkan skema pembiayaan KUR untuk mendukung beberapa program prioritas yang diusung Presiden Prabowo Subianto.

Dalam beberapa rapat dan sidang kabinet, pemerintah telah menyetujui akan memanfaatkan KUR untuk mengakomodasi berbagai program prioritas, seperti ketahanan pangan, Makan Bergizi Gratis, hingga sektor perumahan. “Sehingga, harapannya program KUR juga dapat membantu program prioritas tersebut,” katanya.

Ferry memaparkan, dalam program ketahanan pangan, misalnya, secara historis sekitar 30?ri KUR yang sudah tersalurkan dimanfaatkan untuk sektor pertanian.

Selain itu, untuk produksi dan infrastruktur pangan, KUR bisa digunakan untuk fitur-fitur reguler yang ada di KUR Mikro maupun KUR Kecil.

Untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), KUR Mikro dan KUR Kecil dapat dimanfaatkan untuk pembiayaan pelaku usaha di sektor penyediaan akomodasi makanan dan minuman (katering).

Selain itu, KUR juga dapat memberikan dukungan kepada petani, peternak, dan nelayan sebagai kontributor utama bahan baku makanan dalam program itu.

Syarat KUR BRI 2024

BRI memiliki berbagai jenis KUR pada tahun 2024 ini, yaitu KUR Mikro, KUR Kecil, dan KUR TKI. Penyaluran KUR tertuju kepada nasabah yang selama ini belum pernah mendapatkan pinjaman dari bank. 

Ketiga KUR tersebut sama-sama menetapkan bunga sebsar 6 % per tahun. Namun setiap KUR memiliki batas plafon pinjaman yang berbeda-beda.

KUR Mikro, setiap debitur bisa mengajukan pinjaman maksimal Rp 50 juta. Sedangkan KUR Kecil bisa mendapat pinjaman mulai dari Rp 50 juta sampai dengan Rp 500 juta. 

Khusus KUR TKI, BRI akan memberikan biaya untuk keberangkatan calon tenaga kerja Indonesia (TKI) ke negara penempatan dengan plafon Rp 25 juta. Wilayah penempatan TKI antara lain Singapura, Hong Kong, Taiwan, Brunei, Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia.

Baca juga: Pemerintah Naikkan Plafon KUR 2024 untuk TKI, Begini Kata Erick Thohir

Cara Pengajuan KUR BRI

Tidak sulit untuk mengajukan KUR BRI. Nasabah bisa mengajukan KUR BRI dengan dua cara, yakni datang langsung ke kantor bank atau secara online. 

"Ke bank bawa KTP, NIB (nomor induk berusaha), serta pernyataan bahwa usaha yang dijalankan telah berlangsung kurang lebih 6 bulan," ungkap salah satu pegawai BRI.

Jika ingin mengajukan KUR BRI secara online, ikuti cara berikut:

·         Akses laman kur.bri.co.id untuk mengajukan pinjaman KUR BRI online.

·         Pilih "Ajukan Pinjaman".

·         Login menggunakan alamat email dan masukkan kata sandi jika sudah memiliki akun.

·         Jika Anda tidak memiliki akun di halaman tersebut, pilih "Daftar" Bisa juga dengan mendaftar melalui akun Google.

·         Tunggu verifikasi yang dikirim pihak BRI melalui e-mail yang telah didaftarkan.

·         Setelah akun sudah jadi, masuk (login) kembali di laman https://kur.bri.co.id/ menggunakan email dan password.

·         Klik "Ajukan Pinjaman KUR". Baca dengan teliti halaman syarat dan ketentuan, kemudian klik “Saya adalah nasabah BRI” serta “Setuju dan Ajukan Pinjaman”.

·         Klik “I’m not a Robot”, Isi informasi data diri secara lengkap (nama lengkap, NIK, alamat, nama ibu kandung, dan lainnya).

·         Isi data usaha dengan lengkap (jenis usaha, penghasilan, biaya usaha, nomor rekening BRI, dan lainnya).

·         Unggah beberapa dokumen seperti KTP, surat keterangan usaha, pas foto, serta foto usaha.

·         Klik “Selanjutnya” untuk masuk ke halaman pengajuan pinjaman. Isi data pengajuan (nominal pengajuan dan tenor).

·         Klik “Hitung angsuran” untuk melihat jumlah angsuran yang akan dibayar.

·         Klik “Ajukan pinjaman”. Setelah itu akan muncul halaman pengajuan informasi mengenai pinjaman disetujui atau tidak.

Setelah pengajuan ini, nasabah akan menjalani survei secara fisik. Kemudian, nasabah tetap harus datang ke kantor BRI terdekat untuk proses selanjutnya, salah satunya untuk tanda tangan dokumen. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved