Berita Manggarai Timur

Petani Teladan di Flores NTT Beri Pelatihan TOT Budidaya Jagung Sesuai Good Agriculture Practice 

perubahan pada DNA-nya, melalui bioteknologi modern dan PT Syngenta sendiri adalah perusahan terbaik dalam pengolahan benih

Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Petani sedang mengikuti pelatihan TOT terkait pengembangan jagung di BLK Sanpio Kisol, Manggarai Timur.  

"Jadi kita membuat ekosistem dalam pengembangan jagung, dimana mulai dari hulu sampai hilir ini yang berpusat pada petani dimana ada Oftaker, pembinaan terhadap petani, dan suport dari Pemda," ujarnya. 

Selain itu, kata Wahyu, dengan adanya pengembangan demplot jagung itu, petani bisa melihat dan belajar contoh-contoh budidaya yang baik dan benarbenar dan nantinya bisa diterapkan di lahan sendiri. Dengan sistem TOT ini melatih petani yang akan menjadi leader atau pemimpin lokal untuk membantu petani lainya di wilayah masing-masing. 

Wahyu juga mengatakan, pihaknya juga membawa benih baru yaitu biotek yang mungkin baru pertama di terapkan di NTT yang biaya operasinya murah karena tidak perlu menggunakan banyak pestisida dan tahan lama, namun kualitas bagus dan produktivitas tinggi. 

Manager PT SMJ, Silvester Sudin juga menerangkan, dalam pelatihan TOT itu, pihaknya menghadirkan benih jagung NK Sumo Sakti atau benih bioteknologi. Ke depan budidaya pengembangan jagung dalam hal penggunaan teknologi benih premium tidak ada bedanya dengan budidaya jagung di pulau Jawa. 

Menurutnya, penerapan teknologi benih jagung premium di wilayah Manggarai Timur, Manggarai, dan Manggarai Barat itu merupakan berkat dari PT SMJ bersama enam mitra perusahan tersebut. Dalam pelatihan TOT terhadap para petani di BLK Sanpio juga pihaknya menghadirkan Agung sebagai trainer profesional Indonesia dari PT Syngenta Indonesia. 

Silvester juga mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan pelatihan TOT bagi para petani dan juga mengembangkan budidayakan jagung dengan bioteknologi di wilayah Manggarai Timur dan sekitarnya. Pada tahun 2023 lalu pihaknya hanya memberikan TOT terhadap 37 orang petani teladan, namun pada tahun 2024 meningkatkan dengan diikuti oleh 88 orang petani teladan. 

Dalam diskusi, kata Silvester, para petani sangat antusias terutama soal benih biotek atau genetically modified organism (GMO) adalah organisme yang telah mengalami modifikasi genetik, yaitu perubahan pada DNA-nya, melalui bioteknologi modern dan PT Syngenta sendiri adalah perusahan terbaik dalam pengolahan benih di kawasan Asia. 

Dalam pengembangan jagung ini juga, kata Silvester, PT SMJ menggunakan pupuk golden soil atau teknologi nano. 

Silvester juga menerangkan, tujuan dilaksanakannya TOT kepada para petani teladan ini, karena PT SMJ fokus pada pembenahan sumber daya manusia dalam membudidayakan tanaman jagung. Karena menurut PT SMJ, dengan SDM yang baik, akan menciptakan akselerasi untuk percepatan tanaman jagung di Manggarai Raya khususnya Manggarai Timur

Pihaknya juga berkomitmen untuk terus melakukan pelatihan TOT kepada petani teladan pada setiap tahun ke depan. Hal ini dengan tujuan selain meningkatkan SDM yang baik dalam pengelolaan jagung juga berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani itu sendiri. (rob) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
 
 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved