Wisata NTT

Wisata NTT,  3 Kampung Adat di Manggarai, Spot Wisata  Unik di Manggarai , NTT

Di Manggarai juga terdapat sejumlah kampung adat yang memiliki keistimewaan dan unik hingga menjadi destinai wisata

|
Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
pariwisata.manggaraikab.go.id
Pemandangan alam desa Wae Rebo yang cantik 

Rumah adat ini tinggi dan berbentuk kerucut.Yang pertama ada yang paling umum di kenali wisatawan adalah Waerebo di Kabupaten Manggarai. Berada di atas ketinggian, kampung ini sering tertutup kabut dan udaranya sangat dingin.

Terdapat 7 rumah utama atau Mbaru Niang di Wae Rebo yang melingkari batu yang tersusun rapi di tengan kampung dan dalam bahasa Manggarai disebut sebagai compang. Compang atau altar ini sebagai pusat aktivitas masyarakat untuk meletakan sesajian atau persembahan kepada leluhur.

Baca juga: Wisata NTT,  Lima Air Terjun di Sumba Tengah Rekomendasi untuk Dikunjungi saat Liburan ke Sumba

Desa tradisional Wae Rebo di distrik Manggarai di pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, telah menerima Top Award of Excellence dari UNESCO dalam Penghargaan Warisan Asia Pasifik UNESCO 2012, yang diumumkan di Bangkok pada 27 Agustus 2012. Pada tahun 2024 ini, Waerebo dinobatkan sebagai desa tercantik di dunia.

3. Kampung Adat Compang Todo

Perkampungan tradisional ini menjadi daya tarik wisata budaya di Kabupaten Manggarai selain Kampung Wae Rebo yang dijuluki "negeri di atas awan". Kampung Todo berada di Desa Todo, Kecamatan Satar Mese Utara, Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Kampung Todo menyimpan sejarah peradaban di Manggarai Raya dan dikenal sebagai pusat kerajaan di Manggarai Raya pada zaman dahulu. Hal ini diungkapkan dalam penuturan lisan masyarakat Manggarai Raya.

Berkunjung ke Kampung Adat Todo, anda akan menjumpai lima meriam yang terletak di pintu halaman kampung. Lima meriam ini diperkirakan peninggalan Bangsa Belanda .

Lima buah meriam di halaman Kampung Adat Todo Manggarai
Lima buah meriam di halaman Kampung Adat Todo Manggarai, diperkirakan meriam ini peninggalan Belanda.

Pengunjung kemudian akan menapaki jalan batu yang tersusun rapih dari pintu kampung. Jalan batu ini juga mengelilingi halaman kampung hingga ke rumah utama atau niang mbowang.

Baca juga: Wisata NTT, Pesona Pulau Siput Awulolong , Mutiara yang Terhampar di Lembata

Dilansir dari kebudayaan.kemdikbud.go, pada bagian atas compang tersebut terdapat delapan buah makam yang merupakan tokoh-tokoh adat terdahulu (keturunan langsung dari raja) di Kampung Todo.

Sebuah menhir (batu tegak) dengan motif kedok muka, serta tujuh buat menhir yang terletak di halaman kampung. Di sisi utara compang terdapat sebuah makam dari Dalu Todo (jabatan setingkat di bawah raja) dengan nisan yang berbentuk salib.

Di sini pengunjung melihat keindahan aristektur rumah adat Kampung Todo. Rumah tersebut dinamai Niang Todo yakni rumah adat panggung dengan bentuk bundar dan atapnya kerucuyt.

Atap Niang Todo beratap ijuk dan alang-alang. Diketahui merupakan istana raja Todo terdahulu. Rumah adat ini hampir sama seperti rumah adat Manggarai pada umumnya.

Bentuk atapnya kerucut di dalamnya rangka bambu yang diikat menggunakan ijuk, kerangka atap ini menggambarkan jaring laba-laba. Di sini terdapat rumah adat induk dan empat bangunan rumah adat serupa dengan ukuran lebih kecil dari rumah induk.*

Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved