Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Jumat 22 November 2024, Keadilan dari Semesta

Tuhan tidak menceritakan tentang percakapan-Nya dengan iblis. Tuhan tidak berkewajiban menjawab pertanyaan manusia.

Editor: Oby Lewanmeru
KOMPAS.COM
Renungan Harian Kristen Jumat 22 November 2024, Keadilan dari Semesta 

Di manakah engkau ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian! -ayat 4 

POS-KUPANG.COM. KUPANG - Renungan Harian Kristen Jumat 22 November 2024, Keadilan dari Semesta, merujuk pada Kitab Ayub 38:1-38.

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penulis Komunitas Suluh Injil edisi November 2024. 

Tema Bulan November 2024 Bulan Lingkungan Hidup GMIT  “Mengalami Keadilan dan Damai Sejahtera Dalam Semesta”. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:

Irama panjang perdebatan antara Ayub dan ketiga sahabatnya, serta seorang anak muda bernama Elihu, berakhir sudah.

Masing-masing sudah menyampaikan pendapatnya. Dan kini giliran Tuhan untuk berbicara dengan Ayub. Tuhan Allah cukup lama menahan diri dan berdiam.

Sudah saatnya, Ia angkat bicara menjawab semua pertanyaan dan gugatan Ayub kepadaNya.

Kalimat pertama dari Allah kepada Ayub berupa pertanyaan, “Siapakah dia yang menggelapkan keputusan dengan perkataan-perkataan yang tidak berpengetahuan?”

(1). Ini merupakan awal dari seluruh jawaban Tuhan dan membuat Ayub menutup mulutnya dengan tangan, dan ia tidak berani berbicara lagi (39:37-38). Tuhan tidak memberi penjelasan mengapa Ayub menderita.

Tuhan tidak menceritakan tentang percakapan-Nya dengan iblis. Tuhan tidak berkewajiban menjawab pertanyaan manusia.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Rabu 20 November 2024, Kehidupan Rohani yang Terus Bertumbuh

Tuhan akan membukakan kepada manusia rahasia-Nya sesuai dengan kerelaan kehendakNya pada waktu yang Ia tetapkan.

Mungkin sampai akhir hayatnya, Ayub tetap tidak tahu bahwa Tuhan sedang mengujinya. Namun ia percaya Tuhan tidak mungkin salah perhitungan dan selalu bermaksud baik.

Sama seperti Ayub, kita kadang-kadang meragukan kebijaksanaan Tuhan dan mencurigai Allah sedang bertindak tidak adil, sewenang-wenang tanpa pertimbangan pikir yang bisa dipertanggungjawabkan.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved