KUR 2024

Pastikan UMKM Naik Kelas, Supari: BRI Selalu Dorong Debitur untuk Berkembang

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari memastikan bahwa manajemen Bank BRI selalu mendorong debitur UMKM, usaha mikro kecil dan menengah agar naik kelas.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
SELALU DORONG – Manajemen Bank BRI selalu mendorong pelaku UMKM yang adalah debitur dana KUR 2024, untuk berkembang seperti yang diharapkan.  

POS-KUPANG.COM – Direktur Bisnis Mikro BRI Supari memastikan bahwa manajemen Bank BRI selalu mendorong debitur UMKM, usaha mikro kecil dan menengah, agar bisa naik kelas. Langkah ini dilakukan karena BRI berkomitmen mendorong UMKM untuk berkembang seperti yang diharapkan.

“Kami berkomitmen mendorong debitur ( pelaku UMKM ) untuk naik kelas melalui strategi graduasi. Ini demi sukseskan program ini,” ujar Supari.

Ia menyebutkan bahwa sampai akhir Oktober 2024 lalu, manajemen Bank BRI telah menyalurkan Rp 158,6 triliun dana Kredit Usaha Rakyat atau KUR 2024. Dana tersebut disalurkan kepada 3,4 juta debitur.

Selama ini, katanya, BRI senantiasa mendorong UMKM untuk naik kelas. Upaya itu dilakukan melalui strategi graduasi. Untuk itu diperlukan pendekatan yang berbeda dalam penyaluran dana tersebut.

Pada masa mendatang, kata Supari, ada dua skema utama yang perlu dilakukan, yaitu pertama mendorong inklusi keuangan dan berikutnya mempersiapkan pelaku UMKM menuju fase pre-graduasi.

“Jadi skema KUR harus mulai berbeda. Menurut saya ada dua skema, yakni dalam rangka inklusi dan dalam rangka menyiapkan graduasi atau pregraduasi,” ujar Supari 

Ia mengatakan hal tersebut dalam diskusi bertajuk Menuju Satu Dekade KUR untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional melalui Pembiayaan Usaha Produktif yang berlangsung di Jakarta pada 13 November 2024.

Dikatakannya, pengalaman BRI menunjukkan bahwa plafon KUR Mikro yang saat ini mencapai Rp 100 juta sering kali tidak digunakan sepenuhnya. 

Sebagian besar debitur malah hanya memanfaatkan pinjaman di pada kisaran Rp 30 juta hingga Rp 40 juta. 

Makanya dengan plafon maksimal Rp 50 juta untuk tahap inklusi, BRI dapat memperluas akses pembiayaan bagi pelaku UMKM.

“Kalau dalam kerangka inklusi, agar yang mengakses semakin banyak, plafonnya sampai Rp 50 juta saja. Selebihnya seperti apa? Kita siapkan KUR untuk pre-graduasi,” terangnya.

Sementara itu, pelaku UMKM yang konsisten dan memenuhi kriteria pre-graduasi dapat mengakses plafon hingga Rp70 juta sebelum beralih ke kredit komersial. BRI juga mencatat dampak positif dari penyaluran KUR. Berdasarkan kajian yang dilakukan bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), rata-rata pendapatan debitur KUR meningkat antara 32 persen-50 % , sedangkan keuntungan usaha bertambah sekitar 34 % -38 % .

“Kalau KUR plafon di bawah Rp 50 juta itu bisa mengakses sampai dengan Rp70 juta dan stay selama 3-4 siklus, dia sudah siap ke kredit komersial,” ujarnya.

Selain itu, pelaku usaha yang menerima KUR cenderung memiliki tenaga kerja 28 % lebih banyak dibandingkan mereka yang tidak menerima KUR. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Ferry Irawan, turut menyampaikan dukungan pemerintah dalam optimalisasi KUR. Pemerintah sedang menyusun skema pembiayaan KUR yang sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo Subianto.

Baca juga: Pemerintah Naikkan Plafon KUR 2024 untuk TKI, Begini Kata Erick Thohir

“Sehingga, harapannya program KUR juga dapat membantu program prioritas tersebut,” katanya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved