Wujudkan Pilkada Damai 2024, FKUB NTT Canangkan FKUB Masuk Kampus

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dalam mewujudkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) damai, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) NTT mencanangkan FKUB Masuk Kampus.

Kepada POS-KUPANG.COM, Jumat 22 November 2024, Ketua FKUB NTT, Yuliana Saloso mengatakan, salah satu tugas FKUB adalah melakukan dialog dengan masyarakat dan menampung aspirasi.

Yuliana menyebut, salah satu fokus dari kegiatan "FKUB Masuk Kampus" adalah generasi muda terutama mahasiswa yang ada di Kampus.

"Tahun ini kita memasuki Pilkada atau tahun politik, sehingga FKUB masuk  Kampus lebih ditekankan pada bagaimana kita mengambil bagian dalam menjaga Pilkada ini secara damai," ujar Yuliana.

Menurut Yuliana, mahasiswa merupakan pemilih pemula yang perlu tahun dan paham terkait dengan Pemilu, sehingga bisa menggunakan hak pilihnya dengan baik dan menjalankan kewajiban-kewajibannya.

"Mahasiswa sebagai pemilih pemula harus memilih pemimpin yang komitmen terhadap pembangunan daerah serta kebijakan-kebijakan pro kepada rakyat terutama isu-isu penting seperti pendidikan, lingkungan serta kesejahteraan sosial," kata Yuliana.

Dia mengatakan, mahasiswa adalah pemilih pemula yang memiliki semangat yang tinggi, namun memiliki kendala juga jika dari berbagai daerah harus pulang untuk memilih, sementara jarak yang sangat jauh menjadi kendalanya.

"Untuk pemilih pemula harus menggunakan hak suara dengan baik, kerana kalian yang akan menentukan pemimpin daerah ke depan dan sesuai dengan mimpi dan harapan kalian kedepannya. Pemimpin yang membawa perubahan kepada bangsa dan negara," tuturnya.

Yuliana menambahkan, terkait dengan kegiatan "FKUB Masuk Kampus" telah dilaksanakan pada 26 Oktober 2024 lalu dengan melibatkan para narasumber penyelenggara pemilu yaitu KPU NTT, Bawaslu NTT dan narasumber lainnya serta juga para mahasiswa dari berbagai kampus di NTT yang berlangsung di Hotel Sahid T-More Kupang.

"Pada intinya kita perlu mengingatkan kepada pemilih pemula agar jangan memilih karena golongan, agama dan suku, tetapi memilih pemimpin yang membawa perubahan ke depan untuk memperbaiki bangsa dan membangun daerah kita lebih baik," pungkasnya. (cr20)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS