Pilkada Jakarta 2024

Suswono Optimis Bersama Ridwan Kamil Tak Butuh Adaptasi Untuk Bangun Jakarta

Suswono, calon wakil gubernur yang mendampingi Ridwan Kamil dalam Pilgub DKI Jakarta melontarkan optimismenya terkait Pilkada Jakarta 2024.

Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
TAK BUTUH ADAPTASI – Suswono, calon wakil gubernur yang mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024, menyatakan mereka tak butuh waktu untuk adaptasi dalam membangun Jakarta. Jika terpilih langsung tancap gas. 

POS-KUPANG.COM – Suswono, calon wakil gubernur yang mendampingi Ridwan Kamil dalam Pilgub DKI Jakarta melontarkan optimismenya terkait Pilkada Jakarta 2024 yang kini sedang berproses.

Bahwa bersama Ridwan Kamil, pasangan yang diusung Koalisi Indonesia Maju itu tak butuh waktu untuk adaptasi dalam memimpin Jakarta. Bahkan setelah terpilih, keduanya langsung tancap gas membangun Jakarta.

Ia juga membeberkan kekayaan pengalaman yang kemudahkannya bersama Ridwan Kamil dalam menangani semua urusan, seluruh persoalan yang ada di Jakarta.

Menurut Suswono, dirinya dan Ridwan Kamil sudah kaya pengalaman, sehingga jika terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, maka keduanya akan langsung kerja.

"Pengalaman adalah modal utama memimpin Jakarta. Pak Ridwan Kamil pernah menjadi wali kota, gubernur, dan penasihat Gubernur DKI Jakarta semasa Pak Sutiyoso dan Pak Wibowo. Saya sendiri pernah menjadi anggota DPR dan menteri," kata Suswono saat acara debat ketiga Pilgub Jakarta di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu 17 November 2024. 

"Dengan pengalaman ini, kami tidak memerlukan waktu adaptasi lagi," tegasnya. 

"Kami bisa langsung bekerja cepat dan senantiasa membangun kolaborasi dengan pemerintah pusat," imbuhnya. 

"Oleh karena itu, untuk Jakarta hanya ada satu solusi, yaitu pemimpin yang siap, dan itu adalah kami, pasangan Ridwan Kamil dan Suswono," kata Suswono sambil tersenyum. 

Sementara itu, Ridwan Kamil mengungkap kekumuhan ekstrem di Jakarta. 

Bahkan kata dia, kekumuhan itu mirip sebuah pengungsian.

Ridwan Kamil mengaku, telah tujuh minggu lamanya menyapa warga Jakarta. Hasilnya, ia mendapat banyak masalah.

"Kesimpulannya hanya satu semua yang kita rasakan hari ini adalah akumulasi dari ketidakadilan tata ruang, politik tata ruang, politik segregasi dari zaman kolonial akibatnya kita rasakan hari ini," ucapnya.

Kemudian Ridwan Kamil mencontohkan salah satu Gen Z di Cilincing, Jakarta Utara bernama Ade (21) yang tak mampu memiliki hunian layak. Padahal, Ade telah memiliki 2 anak.

Menurutnya, Ade hidup di tengah kekumuhan ekstrem. Kondisi lingkungan rumah Ade berbeda dengan kawasan Sudirman-Thamrin.

"Bermuara pada kekumuhan ekstrem ada yang mirip pengungsian, beda jauh dengan Sudirman-Thamrin yang kinclong yang sering dicitrakan," katanya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved