Breaking News

Berita Belu

Puluhan Mahasiswa Undana Lakukan KKN di Wilayah Perbatasan Indonesia Timor Leste

KKN ini bukan hanya sarana untuk mahasiswa belajar, tetapi juga kesempatan bagi masyarakat untuk memperoleh pengetahuan baru

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO
Puluhan mahasiswa dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Belu, NTT, yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste, Selasa 12 November 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA- Puluhan mahasiswa dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Belu, NTT, yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste.

KKN yang berlangsung selama satu bulan ini bertujuan untuk mengasah keterampilan mahasiswa dalam memahami kebutuhan masyarakat dan memberikan kontribusi positif di wilayah perbatasan.

Para mahasiswa ini ditempatkan di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Kakuluk Mesak dan Tasifeto Timur, yang mencakup empat desa, Desa Kabuna, Tulakadi, Silawan, dan Kenebibi. 

Dosen pembimbing KKN, Lasarus Jehamat, menyampaikan bahwa KKN ini bukan hanya tugas akademik tetapi juga bagian dari pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat. 

Baca juga: Pilgub NTT, Ansy Lema Sang Putra Belu Pulang Kampung ke Atambua

Dosen Sosiologi Undana ini juga menekankan bahwa program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menjadi duta Undana di wilayah perbatasan. 

"Mereka tidak hanya hadir untuk belajar, tetapi juga untuk mewakili Undana dan menunjukkan kontribusi nyata di wilayah perbatasan Indonesia. Kami harap ini dapat memperkuat keterikatan universitas dengan masyarakat di garis terdepan negara," ungkapnya, kepada Pos Kupang, Selasa 12 November 2024.

Menurut Lasarus, melalui interaksi langsung dengan masyarakat, para mahasiswa akan mendapatkan pengalaman yang tidak bisa diperoleh di ruang kelas atau Kampus. 

Bagi Lasarus, Mahasiswa berkesempatan untuk melihat dan mempelajari berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat perbatasan, mulai dari tantangan ekonomi, sosial, hingga lingkungan. 

"Mahasiswa kita perlu mengerti realitas yang ada di lapangan, dan program ini menjadi sarana yang tepat. Dari sini mereka dapat belajar tentang tantangan yang dihadapi masyarakat, sambil menawarkan ide-ide inovatif untuk membantu mencari solusi yang relevan," tambahnya.

Darius Mauritsius, dosen pada Fakultas Hukum Undana yang juga selaku Dosen Pembimbing menambahkan bahwa KKN ini bukan hanya sarana untuk mahasiswa belajar, tetapi juga kesempatan bagi masyarakat untuk memperoleh pengetahuan baru dari para mahasiswa. 

"Kegiatan ini adalah kesempatan bagi masyarakat untuk bertukar pengalaman dengan mahasiswa, yang pada gilirannya membawa ilmu dari kampus ke desa. Dengan cara ini, warga desa dapat mengenal praktik-praktik baru yang mungkin dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," jelas Darius.

Para mahasiswa, kata Darius, diharapkan dapat membaur dengan masyarakat, memahami budaya setempat, serta membantu warga desa memanfaatkan potensi sumber daya lokal. 

"Kami ingin agar masyarakat dan mahasiswa saling belajar. Mahasiswa memahami persoalan nyata yang ada di masyarakat, sementara warga juga bisa belajar dari pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki mahasiswa," pungkasnya. (Cr23). 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved