Pilkada Kota Kupang

Jonas Salean Programkan Uang Duka Rp 5 Juta Bagi Warga Kota Kupang yang Kurang Mampu 

Lubang kubur disiapkan di dua TPU yang diambil alih pihak pemerintah dan tidak ada pihak ketiga yang masuk ke sana karena Satpol PP berjaga 1x24 jam. 

|
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI
Calon Walikota Kupang nomor urut 2, Jonas Salean dan host jurnalis Pos Kupang, Ryan Nong dalam Podcast Pos Kupang, Selasa, 12/11/2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Calon Wali Kota Kupang nomor urut 2, Jonas Salean akan memprogramkan uang duka sebesar Rp 5 juta bagi keluarga yang tidak mampu di Kota Kupang. 

Ini merupakan salah satu dari 16 program strategis, program gratis untuk Kota Kupang. 

"Setelah jadi pegawai di pemerintah Kota, jadi wali kota, itu kebutuhan dasar warga yang kita perhatikan jadi contohnya uang duka. Nanti lima tahun kedepan dari 3.5 juta menjadi 5 juta untuk keluarga yang tidak mampu dan lubang kuburnya kita siapkan gratis baik orang mampu maupun tidak mampu," kata Jonas dalam Podcast Pos Kupang, Selasa, 12/11/2024. 

Lubang kubur disiapkan di dua TPU yang diambil alih pihak pemerintah dan tidak ada pihak ketiga yang masuk ke sana karena Satpol PP berjaga 1x24 jam. 

"Kita akan tempatkan dua excavator di sana, tiap hari tugas excavator gali lubang, warga Kota yang meninggal tinggal kubur. Kalau mau mecel ya itu urusan keluarga," jelasnya. 

Terkait uang duka bagi keluarga yang tidak mampu yang sudah diprogramkan Jonas sejak tahun 2012 menjabat sebagai  Wali Kota Kupang, sistemnya akan diubah.

Pada saat ibadah pemakaman, lurah setempat harus menyerahkan akta kematian sekaligus dengan uang duka sehingga keluarga warga yang meninggal tidak perlu mengurus di kantor Wali kota karena berbelit-belit.

"Kita pelajari selama ini mereka mengeluh di situ. Sudah meninggal lagi urusnya susah lagi dan kadang-kadang tidak dapat karena ini bukan program Wali kota yang ganti saya. Ini program kami dari 2012. Kita lanjutkan dan kita tingkatkan dengan nominal yang lebih besar dan tidak perlu urus ke kantor Wali kota," jelasnya. 

Jonas mengungkapkan, untuk menjadi calon wali kota dalam pilkada 2024, sudah dipersiapkan sejak dua tahun lalu oleh Ketua Umum partai Golkar, Airlangga Hartanto. 

"Saya di Kota Kupang sebagai Ketua partai Golkar Kota Kupang sudah dicalonkan tunggal sejak dua tahun lalu. 
Kami ada empat ketua DPD II yang ditetapkan dua tahun lalu jadi tidak ada pendaftaran waktu proses pencalonan yakni Kabupaten TTS, Sumba Timur Ngada dan kota Kupang itu semua Ketua DPD II yang didorong maju untuk pilkada tanpa membuka pendaftaran untuk kader-kader dari partai lain karena kami sudah dipersiapkan," ungkapnya. 

Jonas yang terpilih lagi sebagai anggota DPRD Provinsi NTT untuk periode kedua pada pemilihan legislatif mengaku sudah dilantik pada tanggal 3 September lalu kemudian di-PAW untuk menjalankan perintah partai sebagai calon Walikota karena sesuai survey dari pusat, sebagian besar warga Kota Kupang masih menginginkan Jonas Salean untuk maju sebagai calon Wali kota dengan program-program yang pro rakyat pada tahun 2012-2017 dan itu menjadi dasar keputusannya untuk kembali.

Baca juga: Pilkada Kota Kupang, Kampanye di Kelurahan Naimata, Jonas Salean Janjikan Penataan Perkotaan 

Sebagai kader partai, Jonas mengatakan harus tunduk pada keputusan partai dan dia yakin, warga Kota Kupang akan mencoblos Paket Sahabat pada tanggal 27 November mendatang. 

"Banyak pengeluhan warga Kota setelah kami tinggalkan kota ini naik ke provinsi walaupun sebagai wakil rakyat dari dapil Kota Kupang. Tapi kan tugas DPR ini terbatas sekali hanya tiga fungsi saja. Pengawasan, buat Perda dan bersama pemerintah buat APBD.  Sedangkan kalau Wali kota urus masyarakat ini dari lahir sampai mati. Bedanya di situ jadi itulah yang mendorong untuk maju lagi sebagai calon Wali kota Kupang," ujar Jonas. 

"Bukan keinginan saya tapi partai dan saya yakin berdasarkan hasil survey dari DPP untuk saya sehingga saya dengan bulat tekad kita kerja berdasarkan Ora et Labora. Kami tidak ada uang, tidak ada apa-apa hanya berdoa dan bekerja," tambahnya. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved