Pilkada Kota Kupang

Tiga Calon Wakil Wali Kota Kupang Ungkap Alasan Ikut Pilkada

Dia menyebut mantan Gubernur NTT itu meninggalkan banyak hal, tapi semangat dan perjuangannya terus ada di dunia.

|
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Diskusi publik yang diselenggarakan Fisip Undana dengan narasumber Calon Wakil Wali Kota Kupang. Diskusi bertajuk Wakil Kepala Daerah 'Ban Serep?'. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Tiga kandidat Calon Wakil Wali Kota Kupang mengungkap alasan mengikuti Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Kupang tahun 2024.

Ketiganya hadir dalam acara Diskusi Publik yang diselenggarakan Fisipol Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Kamis 7 November 2024 di lantai 2 gedung Fisipol.

Acara itu bertema "Wakil Kepala Daerah 'Ban Serep?'. Adapun tiga dari lima Calon Wali Kota Kupang yang hadir adalah Lusia Adinda Lebu Raya, Theodora Ewalde Taek dan Alo Sukardan. Dua kandidat lainnya, Isyak Nuka dan Serena Francis batal hadir. 

Acara itu dipandu dosen Fisip Akhmad Syafrudin. Hadir dalam kesempatan itu Wakil Dekan I Fisip Undana Dr Mas'amah dan dosen Fisip Yohanes Jimmy Nami

Adinda Lebu Raya dalam pemaparan awalnya menyebut, proses dia bersama Calon Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore bertarung di Pilwalkot adalah sesuatu kesempatan yang baik. 

"Saya pikir ini adalah kesempatan yang baik untuk melanjutkan perjuangan yang sudah diletakkan oleh almarhum Bapa Frans Lebu Raya," kata Adinda dalam acara itu. 

Dia menyebut mantan Gubernur NTT itu meninggalkan banyak hal, tapi semangat dan perjuangannya terus ada di dunia.

Adinda melanjutkan, ia bersama Jefri Riwu Kore ingin membawa Kota Kupang yang maju menuju Indonesia Emas 2045.

Kemajuan yang dia maksud mencakup kesehatan, infrastruktur hingga pendidikan dan sumber daya manusia. Visi misi yang ada, kata dia, mendorong Kota Kupang agar lebih baik ke depan. 

"Visi misi kami adalah mendorong Kota Kupang ini bisa lebih baik dari waktu yang lalu," kata dia. 

Apalagi, Jefri Riwu Kore adalah mantan Wali Kota Kupang periode 2017-2022. Di tangan Jefri Riwu Kore, Adinda menyebut pembangunan di Ibu kota Provinsi NTT itu maju pesat.

Baca juga: Pilkada Kota Kupang, KPU Gelar ToT Bagi PPK dan PPS 

Sehingga, dengan duet keduanya, diyakini akan membawa Kota Kupang semakin maju. Awalnya, Adinda menceritakan latar belakang dirinya yang merupakan aktivis PMKRI. Selama Suaminya Frans Lebu Raya menjadi pemimpin di NTT, ia kerap mendampingi dalam berbagai kesempatan. 

Adinda Lebu Raya menyelesaikan program sarjana di Madiun, program magister di Udayana, Bali dan program doktoral di Universitas Brawijaya, Malang. Kesehariannya ia merupakan dosen di Universitas Muhammadiyah Kupang dan Institut Bisnis di Jakarta. 

Sementara itu Calon Wakil Wali Kota Kupang lainnya Ewalde Taek mengatakan, hampir semua orang saat ini merupakan penikmat kebijakan publik. Sehingga, dia mengajak semua pihak termasuk mahasiswi di Undana untuk tidak apatis terhadap perpolitikan. 

"Sejak 2018 sudah punya keinginan untuk menjadi Calon Wali Kota Kupang. Maka kemarin bertarung juga asal-asalan, dan pasti Tuhan menyatakan kalau anda mempersiapkan diri menjadi Calon maka sebaiknya legislatif diberikan saja kepada orang lain," ujarnya dalam diskusi itu. 

Lulusan Unwira Kupang itu menyebut, dirinya juga punya latar belakang aktivis. Dia meniti karier politiknya dimulai dari guru, hingga pendampingan kelompok perempuan. Ketika terpilih menjadi anggota DPRD Kota Kupang tahun 2014, dia tidak pernah pindah komisi selama dua periode. 

"Saya ada komisi IV yaitu urusannya dengan kesejahteraan rakyat. Itu mitra pendidikan, pemberdayaan perempuan, ketenagakerjaan," katanya. 

Selama 10 tahun itu, dia bilang dirinya menjadi satu-satunya perempuan yang memberikan warna dalam dinamika di gedung dewan Kota Kupang. Dia mengatakan, tugas sebagai DPRD tidak banyak yang bisa dilakukan, terutama memberi efek lebih besar ke masyarakat. 

"Tugas kami hanya menyampaikan aspirasi. Ketika kepala daerah dan wakil kepala daerah punya komitmen yang kuat apa yang disampaikan DPRD tentu hal yang sifatnya pro rakyat tentu akan diperhatikan," kata dia.

Sebaliknya, jika seorang pemimpin tidak ada komitmen maka pasti ada ketidakadilan kebijakan kepada masyarakat.

Dia mengatakan, dirinya berpasangan dengan George Hadjoh dalam Pilwalkot kali ini. 
Keduanya mengusung visi Bersih, Inovatif, dan Sejahtera. 

"Saya punya cita-cita besar untuk menjadi calon kepala daerah ataupun wakil kepala daerah perhelatan Pilkada serentak 2024," kata dia. 

Sementara itu, Alo Sukardan yang adalah merupakan Calon Wakil Wali Kota menjelaskan latar belakang dirinya. Ia merupakan mantan Dekan Fakultas Hukum Undana. 

"Jadi Wakil Wali Kota ini prinsipnya mengikuti air mengalir. Biarkan saja dia mengalir, kita berbuat saja apa yang bisa kita buat, lebih-lebih kebaikan," ujarnya. 

Alo mengatakan, kebaikan yang diperbuat itu hendaknya tidak dibarengi dengan niat lainnya atau mengharapkan sesuatu sebagai balasan. Apa yang dia jalankan saat ini merupakan investasi dari segala sesuatu yang sudah dilakukan sebelumnya. 

"Saya melihat pertimbangan. Pertama saya melihat rekam jejak, maju di dunia politik di Kota Kupang harus berdampingan dengan orang yang berpengalaman. Saya mengikuti rekam jejak Pak Jonas, termasuk juga adalah poin penting saat beliau menjadi Wali Kota 2012-2017," ujarnya. 

Dia kemudian memutuskan bergabung dengan Jonas Salean karena semua program yang digagas berorientasi pada masyarakat. Dalam prinsip yang dia anut, menjadi pemimpin harus menjadi bagian dari orang yang dipimpin. 

"Jangan sampai pemimpin bermimpi lain, yang dipimpin lain," katanya. 

Alo menyebut dirinya memeriksa secara serius rekam jejak dari Jonas Salean. Keduanya, lalu merumuskan visi misi dalam 16 program prioritas. Perhatian terhadap pendidikan, kesehatan dan pembangunan manusia adalah hal utama. 

"SD dan SMP kita berikan gratis. Tanpa pungutan. Dunia perguruan tinggi. Kami punya program yang namanya 2000 mahasiswa yang akan mendapatkan beasiswa yang penting memenuhi syarat," katanya. 

Alo kemudian mengajak mahasiswa Fisip Undana untuk tidak tergoda dengan politik uang yang hanya bersifat sementara. Bantuan lainnya adalah diberikan kepada mahasiswa yang sedang menyusun tugas akhir. 

Baca juga: Tingkatkan Partisipasi Pemilih Pemula, KPU Kota Kupang Gencarkan Sosialisasi di Sekolah

Program lainnya adalah menyasar kelompok milenial. Nantinya adalah event olahraga yang bisa membantu bakat maupun pembinaan karakter setiap anak muda. 

"Kelompok lainnya juga kita siapkan dana Rp 1 miliar untuk satu kelurahan. Mudah-mudahan bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk anak muda yang tidak sempat mendapat pekerjaan. Kita kasih pelatihan dan kasih modal untuk menjalankan usaha," ujarnya. (fan) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved