Berita Timor Tengah Utara
PkM di Desa Lapeom, Dosen Unimor Dorong Peningkatan Pengetahuan Pertanian Organik dan Peternakan
beternak ayam masyarakat dapat memanfaatkan bahan-bahan sisa jagung yang tidak baik untuk dimanfaatkan menjadi pakan.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Dosen Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Timor menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Lapeom. Kegiatan ini dilaksanakan sejak Bulan Juli sampai Bulan Oktober 2024.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Dosen Unimor, Nikolas Nik, Asep Ikhsan Gumelar dan Aloysius Rusae. Para Dosen hebat ini melibatkan mahasiswa dan masyarakat Desa Lapeom dalam proses implementasi kegiatan tersebut.
Saat diwawancarai, Rabu, 6 November 2024, Ketua Tim PkM, Nikolas Nik mengatakan, Desa Lapeom memiliki potensi pertanian organik dengan ketersediaan lahan untuk tanaman pangan, pakan ternak, dan perikanan air tawar. Meskipun demikian, keterbatasan pengetahuan dan keterampilan menyebabkan praktik pertanian organik belum optimal.
Universitas Timor merespons tantangan ini dengan mengadakan Program Kemitraan Masyarakat (PkM) melalui pembinaan desa yang bertujuan meningkatkan pemahaman dan praktik pertanian organik yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat.
Baca juga: DPRD Timor Tengah Utara Tinjau dan Bersihkan Sampah di Pasar Baru Kefamenanu
Program Desa Binaan dilaksanakan secara berturutan dengan format Education for Sustainable Development (ESD). Dimana tahapan program ini meliputi survei awal, sosialisasi, penyuluhan, pelatihan, serta monitoring dan evaluasi.
Tahapan teknis yang diterapkan mencakup pengolahan lahan, penyiapan benih, penggunaan pupuk dan pestisida organik, penanaman, pemeliharaan, hingga panen. Selain itu, program ini juga mencakup peternakan ayam kampung. Mereka memberikan edukasi tentang pemeliharaan ayam kampung.
Pelaksanaan pendampingan dalam beternak ayam kampung, ujar Nikolas, mendapatkan respon yang positif dari masyarakat. Dalam beternak ayam masyarakat dapat memanfaatkan bahan-bahan sisa jagung yang tidak baik untuk dimanfaatkan menjadi pakan.
Tim PKM, yang terdiri dari dosen dan mahasiswa dengan keahlian di bidang budidaya tanaman, hama, penyakit tanaman, dan bioteknologi, berharap program ini dapat membentuk pola bertani yang lebih ramah lingkungan, meningkatkan pendapatan keluarga, serta mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.
Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan pertanian organik secara komprehensif.
Menurutnya, melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan dapat lebih memahami manfaat pertanian organik dalam aspek ekonomi, ekologi, dan kesehatan. Bersama masyarakat, Universitas Timor juga akan menerapkan metode pengelolaan pertanian yang berbasis pada sumber daya lokal, mengembangkan teknik pemilahan produk organik, serta merintis pendirian “Bank Pertanian Organik” sebagai sarana untuk pengumpulan dan pengelolaan hasil pertanian organik yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Pendirian Bank Pertanian Organik, kata Nikolas, diharapkan dapat menjadi wadah bagi masyarakat dalam mengumpulkan dan mendistribusikan produk organik mereka, sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi, mengurangi penggunaan bahan kimia hingga 50 persen, dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui produksi pangan yang lebih higienis.
Ia menuturkan, ada beberapa jenis tanaman yang ditanam dalam kegiatan ini yakni; tanaman buncis, tomat, cabai, sayur kangkung, dan sayur lainnya.
Sementara itu, Koordinator Masyarakat Desa Lapeom, Fidelis Kelu menyampaikan terima kasih kepada Tim PkM Universitas Timor yang telah memilih Desa Lapeom sebagai objek pelaksanaan kegiatan.
Menurutnya, kegiatan PkM Dosen Universitas Timor tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat. Masyarakat sebelumnya masih sangat awam pertanian organik dan pembuatan serta pemanfaatan pestisida dan lain sebagainya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.