KUR 2024

Realisasi KUR Terus Menanjak, Akankah Target Rp 280 Triliun Terwujud?

Penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat hingga kini terus dilakukan. Semua lembaga keuangan masih terus menyalurkan dana yang dialokasikan pemerintah.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
AKANKAH TERWUJUD – Realisasi dana KUR 2024 terus menanjak dari waktu ke waktu. Tapi akankah target penyaluran dana itu bakal terwujud? Simak ini. 

POS-KUPANG.COM – Penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat hingga kini terus dilakukan. Semua lembaga keuangan masih terus menyalurkan dana yang dialokasikan pemerintah untuk diberikan kepada para pelaku UMKM, usaha mikro kecil dan menengah di seluruh Indonesia.

Sejak awal Januari 2024 hingga saat ini penyaluran dana tersebut terus dilakukan oleh semua lembaga keuangan, termasuk Bank Rakyat Indonesia atau Bank BRI. Bahkan hingga triwulan ke-4 tahun 2024 ini, manajemen bank masih terus menyalurkan dana tersebut kepada para pihak yang membutuhkan.

Bahwa pada awal tahun anggaran 2024 lalu, pemerintah mengalokasikan Rp 280 triliun kepada 46 bank milik pemerintah dan bank-bank swasta, untuk disalurkan kepada para usahawan yang membutuhkan bantuan modal usaha.

Dari total dana tersebut, manajemen Bank BRI mendapatkan alokasi paling besar. Jumlah dana yang dipercayakan kepada bank tersebut mencapai Rp 165 triliun. Manajemen Bank Mandiri mendapatkan jatah Rp 37,5 triliun dan bank-bank lainnya mendapatkan alokasi dana yang setara dengan Bank Mandiri dan atau lebih kecil dari jumlah itu.

Lantas, bagaimana dengan realisasi dana tersebut? Sesuai data terbaru, per 31 Agustus 2024 lalu, dana KUR 2024 yang sudah disalurkan sudah mencapai Rp 195,6 triliun. 

Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Yulius mengatakan, penyaluran KUR itu setara dengan 69,86 persen dari target tahun 2024 sebesar Rp 280 triliun. 

Meski nilai nominalnya tak disebutkan secara pasti, tetapi target tersebut agar lebih kecil dari target awal yang sempat dipatok Rp 300 triliun. “Tapi total dana yang sudah disalurkan tersebut, diberikan kepada 3,32 juta debitur,” ujar Yulius.

Dikatakannya, untuk mendorong peningkatan penyaluran dana itu, Kementerian Koperasi dan UKM akan melakukan beberapa langkah. Salah satunya, adalah mendorong penerapan inovatif credit scoring dalam penilaian kredit.

Pihaknya juga akan mendorong percepatan penyaluran KUR Klaster serta melakukan pendampingan bagi UMKM yang akan mengakses KUR.

“Koordinasi dengan seluruh stakeholders juga dilakukan seperti Kemenko Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, Penyalur KUR dan Perusahaan Penjamin KUR,” tambahnya.

Sebelumnya, Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kemenko Perekonomian Gede Edy Prasetya, mengungkapkan bahwa target penyaluran KUR tahun ini adalah Rp 280 triliun, sedikit lebih rendah dari target awal yang sekitar Rp 300 triliun.

“Target penyaluran KUR tahun 2025 diproyeksikan paling tidak sama dengan target tahun 2024,” kata Edy yang juga Ketua Tim Teknis Sekretariat Komite Kebijakan Pembiayaan UMKM. 

Namun, target tersebut belum final dan akan ditetapkan secara resmi oleh Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM dalam forum Rapat Koordinasi pada Triwulan 4 tahun 2024.

Edy menjelaskan bahwa sasaran penyaluran KUR tahun 2025 akan difokuskan pada UMKM yang produktif dan layak namun belum memiliki agunan tambahan atau agunan tambahan mereka tidak mencukupi. 

Skema KUR tahun depan juga akan lebih tematik untuk menyasar target penerima KUR dengan lebih tepat dan berkualitas, seperti UMKM di sektor produksi, terutama di sektor pertanian.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved