Pilgub NTT

Debat Kedua Pilgub NTT, Ansy Lema Jawab Strategi Penanganan Kebencanaan di NTT

Ansy Lema menjawab pertanyaan dari panelis tentang kebencanaan pada segmen kedua debat kedua Pilgub NTT

|
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Tiga paslon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT berada di podium Debat Kedua Pilgub NTT menjawab pertanyaan panelis di Auditorium Undana Kupang, Rabu (6/11/2024). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Calon Gubernur NTT Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema menjawab strategi penanganan kebencanaan di NTT. 

Ansy Lema menjawab pertanyaan dari panelis tentang kebencanaan pada segmen kedua debat kedua Pilgub NTT, Rabu 6 November 2024 di Auditorium Undana bertajuk kesejahteraan masyarakat. 

Ariyo Aryadi selaku moderator membacakan pertanyaan mengenai kebencanaan. Pembawa acara INews itu memberikan penjelasan mengenai kerawanan bencana di NTT. 

"Pertanyaan: apa strategi kebencanaan yang akan anda tawarkan untuk menjamin masyarakat NTT hidup aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan dari bencana alam, bencana bio security dan dampak perubahan iklim lainnya?" ucap Ariyo. 

Ansy Lema diberi kesempatan dua menit untuk menjawab pertanyaan itu. Ansy menyebut, NTT merupakan lumbung Bencana

"Hal penting yang harus kita sadari adalah NTT ini supermarketnya bencana," jawab Ansy Lema

Karena itu, dalam merumuskan kebijakan diperlukan wawasan dan kesadaran terhadap penanganan bencana. Ansy - Jane menawarkan penganggaran khusus bencana, perlu dialokasikan secara khusus diluar belanja rutin seperti Belanja Tidak Terduga atau BTT. 

Menurut Ansy Lema, mitigasi pada bencana bertumpu pada early warning system.

Baca juga: Ansy-Jane Gelontor Rp 100 Juta untuk Desa Manyala, Modal UMKM Rp 5 Juta, Kader Posyandu Rp 300 Ribu

Kolaborasi dengan lembaga terkait maupun pihak terkait yang memiliki konsen dan kepedulian yang sama dalam menyediakan teknologi deteksi gempa. 

Alat itu bisa membantu memberi informasi ke masyarakat tentang potensi maupun kerentanan yang ada. Sisi lain, dibutuhkan juga mengenai edukasi kepada masyarakat oleh pemerintah. 

"Pemerintah provinsi harus memberikan edukasi sebagai bentuk upaya membangun kesadaran," kata dia. 

Ansy Lema mengatakan, Pemerintah Provinsi NTT juga harus standar operasi, lebih khusus ruang komando dalam melakukan hal penting seperti komunikasi dan koordinasi antar sektor. 

Dia bilang, segala sistem yang hendak dibangun itu tidak semata dibangun oleh Pemerintah tingkat Provinsi. Tapi, membutuhkan semua pihak. 

"Kata kuncinya adalah koordinasi lintas sektoral," kata dia. (fan) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved