Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 3 November 2024, "Menggunakan Kekuatan Cinta dalam Membangun Relasi"

Manusia sering jadi bingung mau bersikap mau meneruskan relasi dengan apa adanya atau mau bersikap jauh dari sesama di rumah, rekan kerja di tempat ke

Editor: Eflin Rote
Renungan Harian Lentera Jiwa
Renungan harian 

Oleh: Gabriel Chanfarry Hadylaw
3 November 2024
Founder of Inner Tunnel Communities through beyond Wisdom. 
Bacaan Injil : Markus 12: 28b - 34

Tiga cara menggunakan kekuatan cinta dalam membangun relasi dengan sesama.

Manusia umumnya sudah mempunyai pengalaman sukses dan gagal dalam membangun relasi dengan sesama.

Manusia bisa sukses dan gagal dalam membangun komunikasi lisan dan tulisan dengan sesama.

Manusia sering jadi bingung mau bersikap mau meneruskan relasi dengan apa adanya atau mau bersikap jauh dari sesama di rumah, rekan kerja di tempat kerja, kolega di berbagai komunitas dan lainnya.

Ada tiga cara untuk manusia tetap menggunakan kekuatan cinta dalam membangun relasi dengan sesama.

Pertama. Manusia mau semakin memahami dan menerima sesama dalam cara berkomunikasi.

Manusia mau semakin menerima sesama dengan mau mengetahui latar belakangnya.

Kedua. Manusia mau bersikap tenang ketika komunikasi dua arah dengan sesama tidak lancar dan sering miskomunikasi.

Manusia mau berpikir jernih dan tidak menjadi emosi dengan sesama sehingga situasi menjadi semakin lebih baik.

Ketiga. Manusia mau melakukan pendekatan yang lebih empati dan tetap melakukan komunikasi dua arah.

Manusia tetap menggunakan kata-kata yang bijak dalam membangun relasi sehingga lebih menunjukkan kekuatan cinta.

Tuhan ingin manusia tetap membangun relasi dengan sesama dan denganNya melalui kekuatan cinta.

 Tuhan Yesus menjawab: 
"Perintah yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan perintah yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada perintah lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."

Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved