Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 1 November 2024, "Menciptakan Kebahagiaan Sejati"
Ada tiga cara manusia dapat menciptakan kebahagiaan sejati dalam menjalani kehidupan yang bisa paradoksal ketika sukses maupun gagal.
Oleh: Gabriel Chanfarry Hadylaw
1 November 2024
Founder of Inner Tunnel Communities through beyond Wisdom
Tiga cara menciptakan kebahagiaan sejati dalam menjalani kehidupan yang bisa paradoksal
Manusia pernah mendapatkan pengalaman bahagia atau sedih dalam menjalani kehidupan ketika mendapatkan keberhasilan ataupun kegagalan.
Manusia sering menanyakan dirinya apakah arti kebahagiaan sejati itu karena bisa saja kehidupannya seperti roller coaster yang bisa naik atau turun.
Manusia kadang menemukan kebahagiaan dalam makna yang kerapkali bisa bertolak belakang ataupun paradoksal.
Ada tiga cara manusia dapat menciptakan kebahagiaan sejati dalam menjalani kehidupan yang bisa paradoksal ketika sukses maupun gagal.
Pertama. Manusia mau bersama sesama untuk mau erpikir positip ketika mendapatkan dua sisi kehidupan yang bisa berbeda.
Manusia bisa sehat di saat tertentu namun di saat lain bisa sakit sehingga kadang semakin sulit menyelami makna kebahagiaan sejati.
Kedua. Manusia mau tetap berupaya bisa tetap kuat ketika menjalani sisi gelap atau masa sulit.
Manusia mau mencari teman atau kolega untuk dapat bercerita apa adanya sehingga bisa menceritakan kehidupan secara riil.
Ketiga. Manusia mau tetap belajar bangkit dari masa kesuraman dan dapat tetap berpikir positip.
Manusia mau melewati masa sulit dan kelam dengan pikiran dan hati yang semakin dapat menerima kehidupan sesuai fakta.
Tuhan ingin manusia mendapatkan kebahagiaan sejati dengan dapat menyelami dan menerima kehidupan yang bisa up and down
Tuhan Yesus mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:
"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."
Tuhan Yesus ingin manusia mempunyai kacamata atau perspektif yang bisa saling paradoksal melalui memahami kebahagiaan sejati dengan kesuksesan atau kegagalan.
Renungan Harian Katolik Jumat 1 Agustus 2025, "Yesus Kembali ke Tempat Asal-Nya" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik 1 Agustus 2025, "Gosip Lebih Kejam dari Tusukan Pedang" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Jumat 1 Agustus 2025, Terima Hal Baru dan Bermakna untuk Kemajuan Hidup |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Kamis 31 Juli 2025, "Mengertikah Kamu Semuanya Itu?" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Kamis 31 Juli 2025, "Pemisahan Tragis di Akhir Zaman" |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.