Pilgub NTT

Debat Perdana Pilgub NTT, Ansy-Jane Hadirkan Lapor Kaka untuk Tingkatkan Partisipasi Publik

Yohanis Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto ( Ansy-Jane ) menghadirkan program Lapor Kaka untuk menyerap aspirasi masyarakat.

Editor: Alfons Nedabang
TANGKAPAN LAYAR
Segmen ketiga Debat Perdana Pilgub NTT, Calon Wakil Gubernur NTT menjawab pertanyaan dari panelis dan saling menanggapi di Milenium Ballroom Kota Kupang, Rabu 23 Oktober 2024. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT ( Nusa Tenggara Timur ) Yohanis Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto ( Ansy-Jane ) menghadirkan program Lapor Kaka untuk menyerap aspirasi masyarakat.

Hal ini disampaikan secara tegas oleh Jane Natalia Suryanto pada segmen ketiga Debat Perdana Pilgub NTT yang diselenggarakan KPU NTT di Milenium Ballroom Kota Kupang, Rabu 23 Oktober 2024 malam.

Jane Natalia bersama Johni Asadoma dan Adreanus Garu berdiri di podium. Sementara Calo Gubernur NTT Ansy Lema, Melki Laka Lena dan Simon Petrus Kamlasi berdiri di belakang Cawagub. 

Di segmen ketiga ini, Cawagub NTT menjawab pertanyaan dari panelis yang dibacakan oleh moderator mengenai rendahnya partisipasi publik dalam pembangunan, transparansi program dan anggaran serta pelayanan publik.

Jane Natalia mendapat kesempatan pertama berbicara.

Ia mengatakan, NTT sangat toleran sehingga seharusnya seiring dengan jalannya demokrasi. "Kenapa partisipasi rendah karena publik tidak didengar. Kita kembali untuk mendengar," kata Jane Natalia.

"Ansy-Jane menghadirkan Program Lapor Kaka. Kami berdua punya pengalaman ketika bekerja dengan Pak Ahok di Balai Kota (Jakarta) terima aduan. Ada nilainya, merah berarti belum tersentuh, kuning sedang berproses dan hijau sudah dilaksanakan. Kalau masyarakat bisa berpartisipasi dalam kinerja pelayanan publik, partisipasi jauh akan meningkat," ujarnya.

Baca juga: Debat Perdana, Paket SIAGA Komit Mewujudkan NTT Bermartabat dengan 8 Misi Strategis

Jane Natalia mengatakan penilaian juga dilakukan untuk aparatur sipil negara (ASN). "JIka nilai bagus maka ada insentif. Kalau tidak bagus tidak dapat insentif. Kalau semuanya sama, ya sama saja."

Ia menegaskan bahwa perubahan mindset ASN sehingga pelayanan publik lebih baik, dengan demikian masyarakat juga akan lebih baik.

"Kalai ada proses penilaian yang terjadi, partisipais pasti meningkat," ujarnya.

Cawapres nomor urut 2, Johni Asadoma menanggapi pernyataan Jane Natalia.

Menurut Johni Asadoma, ada tiga kata kunci yakni rendah partisipasi publik, transparansi dan pelayanan publik.

Mantan Kapolda NTT ini menegaskan, terjadi kurangnya komunikasi pemimpin dan masyarakat.

"Kami akan membuka ruang komunikasi, buka kanal komunikasi berbagai kejadian dan permasalah. Transparansi, buka seluasnya program dan aggaran sehingga warga dapat mengetahui. Pelayanan publik menyiapkan ASN dengan pelatihan," kata Johni Asadoma.

Sementara Cawagub nomor urut 3, Adreanus Garu mengatakan, tentu transparan dan relaksiasi aturan serta penyiapan SDM.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved