Berita Belu

Sembilan Puskesmas di Belu Terapkan Integrasi Layanan Primer

Menurutnya, perubahan yang dibawa oleh ILP meliputi penataan ulang layanan kesehatan di puskesmas, posyandu, dan pos kesehatan lainnya.

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
Kadis Kesehatan Kabupaten Belu, drg. Ansila Eka Mutty, usai melaunching Program Integrasi Layanan Primer (ILP) dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat, yang berlangsung di Ballroom Hotel Matahari, Selasa 22 Oktober 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA- Sebanyak sembilan Puskesmas di Kabupaten Belu telah menerapkan integrasi layanan primer (ILP). Pemerintah Kabupaten Belu melalui Dinas Kesehatan menargetkan tahun 2025 17 Puskesmas sudah menerapkan ILP tersebut. 

Hal ini disampaikan oleh Kadis Kesehatan Kabupaten Belu, drg. Ansila Eka Mutty, kepada Pos Kupang usai melaunching Program Integrasi Layanan Primer (ILP) dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat, yang berlangsung di Ballroom Hotel Matahari, Selasa 22 Oktober 2024.

"Sudah ada sembilan puskesmas di Kabupaten Belu yang menerapkan ILP, targetnya pada tahun 2025, seluruh 17 puskesmas di kabupaten Belu akan mengimplementasikan program ini," ujar drg. Ansila. 

Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa ILP merupakan salah satu bagian dari enam transformasi sistem kesehatan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

Transformasi ini bertujuan untuk memperkuat layanan primer di puskesmas dan posyandu.

“Hari ini kami meluncurkan ILP sebagai langkah awal dari transformasi layanan primer di Kabupaten Belu. Puskesmas yang tadinya hanya berbasis program, kini masuk dalam empat klaster utama, dengan layanan yang lebih terintegrasi di setiap tingkatan,” jelas drg. Ansila.

Menurutnya, perubahan yang dibawa oleh ILP meliputi penataan ulang layanan kesehatan di puskesmas, posyandu, dan pos kesehatan lainnya.

"Puskesmas tidak lagi hanya memiliki poliklinik yang terpisah, seperti poli anak atau poli penyakit dalam, tetapi sudah dikelompokkan dalam klaster yang memudahkan pelayanan kesehatan berbasis kebutuhan masyarakat," ujarnya. 

Selain itu, pustu (pusat kesehatan desa) juga mengalami perubahan dengan adanya tenaga kesehatan yang siap melakukan kunjungan rumah, didukung oleh perawat, bidan, dan kader kesehatan. 

Baca juga: Kunjungi Kodim 1605/Belu, Pangdam IX Udayana Minta Prajurit TNI Jaga Keharmonisan Keluarga

Dikatakan, kunjungan rumah ini menjadi salah satu fokus utama untuk menjangkau masyarakat di wilayah terpencil dan mendukung pemenuhan pelayanan kesehatan yang lebih inklusif.

“Kami sudah melakukan pilot project di Puskesmas Halilulik, dan hasilnya cukup positif. Ke depan, semua puskesmas di Kabupaten Belu akan menjalankan program ILP ini dengan harapan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tambahnya. (Cr23)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved