Wisata NTT

Wisata NTT, Pesona Pantai Mingar Bak Surga Tersembunyi di Lembata 

Pulau Lembata , Kabupaten Lembata , Provinnsi Nusa Tenggara Timur memiliki sejumlah tempat indah untuk dikujungi

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
(KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS)
Pesona Pantai Mingar, di Desa Pasir Putih, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur yang sangat memanjakan mata. 

POS KUPANG.COM -- Pulau Lembata , Kabupaten Lembata , Provinnsi Nusa Tenggara Timur memiliki sejumlah tempat indah untuk dikujungi .

Kini, Pemerintah Kabupaten Lembata tengah mengembangkan destinasi-destinasi wisata yang unik dan menarik di daerah itu. 

Salah satu destinasi wisata yang terus dikembangkan adalah Pantai Mingar. Pantai ini terletak di desa Pasir Putih, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata.

 Pantai Mingar terus dikembangkan untuk menjadi ikon wisata pantai di kawasan selatan negeri dongeng itu. 

Dengan pengembangan yang terus dilakukan diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ke wilayah selatan pulau yang biasa disematkan "negeri dongeng" itu. 

Pada bulan Februari 2019 Pemkab Lembata menyelenggarakan sebuah Festival "Guti Nale" di Pantai Mingar ini. 

Festival ini dibuat untuk mempromosikan wisata Pantai Mingar ke dunia luar. 

Pantai yang selalu berubah wujud ini jaraknya sekitar 20 kilometer dari Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata

 Sepanjang perjalanan, anda akan dimanjakan dengan padang savana yang luas. Di savana tersebut ada spot wisata yang terkenal dengan nama Bukit Cinta.

 Tidak jauh juga, ada spot wisata yang terkenal dengan nama Bukit Doa. 

Di tengah jalan yang berkelok di antara padang savana ini juga kita bisa menyaksikan laut yang indah dan Pulau Adonara yang cantik. 

Perjalanan menuju Pantai Mingar memang sungguh memanjakan mata. Kondisi jalan menuju Pantai Mingar ini memang sangat buruk. Belum ada perhatian serius dari Pemkab Lembata. 

Tetapi, tak perlu cemas. Letih dan lelah melewati jalan berlubang nan curam akan terbayar ketika tiba di Pantai Mingar

Keindahan Mingar tak tertandingi pantai mana pun, terutama saat pagi dan sore. "Uniknya, pantai ini mengalami siklus. Siklus perubahannya biasa terjadi pada April sampai Januari. 

Selama 10 bulan ini, pantai ini dipenuhi pasir putih sepanjang 5 kilometer. Tetapi, dari Februari hingga Maret, pasir putih hilang. Yang ada hanya sisa batu karang dan sedikit pasir hitam," tutur Alvin Beraf, salah satu tokoh muda desa Pasir Putih kepada Kompas.com pada Februari lalu. 

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved