Pilgub NTT
Pengamat Politik Unwira Kupang Komentari Rilis Survei Indikator Soal Pilgub NTT
terhadap kandidat, justru cagub simon Petrus Kamlasi unggul tipis 85,3 persen, atas dua cagub lain. Ansy, 84,7 dan Melki 76,3 persen
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pengamat politik dari Unwira Kupang Dr Urbanus Ola Hurek mengomentari rilis hasil survei yang dikeluarkan Indikator Politik Indonesia periode pelaksanaan survei 28 September sampai 5 Oktober 2024.
Urbanus mengatakan, rilis yang disampaikan Indikator mengenai elektoral pasangan calon gubernur dan wakil gubernur itu menarik dan menjadi referensi bagi pemilih dan paslon serta tim sukses.
"Kesimpulan survei bahwa Pilkada digelar pada kisaran September - awal Oktober 2024 maka paslon nomor urut 1 Ansy-Jane unggul signifikan 36,6 persen atas dua paslon lain, yaitu paslon nomor urut 2 Melki-Johni 27,4 persen dan paslon nomor urut 3 Simon-Andre 23,9 persen," kata Urbanus di Kupang, Minggu 13 Oktober 2024.
Baca juga: Survei Terbaru Pilgub NTT, Mayoritas Pendukung PSI - Gerindra Tidak Dukung Melki-Johni
Dia melanjutkan, tingkat popularitas Melki 55,2 persen, Ansy 51,5 persen dan Simon Petrus Kamlasi 34,2 persen. Popularitas Cawagub Jane 34 persen, Johni 27,5 persen dan Andre 22,5 persen.
"Pada sub variabel suka terhadap kandidat, justru cagub simon Petrus Kamlasi unggul tipis 85,3 persen, atas dua cagub lain. Ansy 84,7 dan Melki 76,3 persen," kata dia.
Hasil survei ini, kata dia, menunjukan bahwa dinamika politik dalam kontestasi pilkada di NTT masih dinamis dan lentur dan cukup kompetitif.
Menurut Urbanus, dalam kurun waktu 46 hari ke depan menjelang pilgub 27 November 2014 masih terbuka peluang bagi ke tiga paslon cagub-cawagub NTT ini.
Prediksi menang survei September - Oktober belum jadi jaminan memenangkan kontestasi sesungguhnya pada tanggal 27 November 2024 mendatang.
"Populer dan disukai saja belum menjadi patokan jaminan," kata dia.
Baginya, pengenalan kemudian disukai pemilih ke paslon, akan menjadi kekuatan, terutama untuk Simon Petrus Kamlasi.
"Hal itu mengindikasikan bahwa figur ini perlu berjuang untuk sesering mungkin kontak langsung dengan pemilih," ujarnya menambahkan.
Dia bilang, kandidat yang unggul dari sisi populer wajib berjuang agar kepopuleran itu sejalan dengan tingkat elektabilitas atau keterpilihan. Dengan demikian sisa waktu kampanye sebulan ini maka pilihan strategi kampanye perlu dilakukan oleh kandidat, partai koalisi dan tim suksesnya.
Pelaksanaan survei Indikator itu menggunakan metode multistage sampel random pada 22 kabupaten/kota di NTT.
Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 1000 orong berasal dari seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang terdistribusi secara proporsional.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.