Doa Harian Katolik
Doa Katolik untuk Pilkada dan Pemilu
Doa-doa berikut bisa menjadi tuntunan bagi Anda sebelum dan pada saat melakansakan Pemilihan Kepala Daerah ataupun Pemilihan Presiden.
POS-KUPANG.COM - Ketika Anda hendak mengikuti dan memberi suara dalam pemilihan kepala daerah atau pemilihan presiden, sadarlah bahwa itu bukan sekadar kegiatan profan, tetapi juga mengandung kegiatan rohani.
Pilkada atau pemilu merupakan perwujudan kehendak Tuhan agar kita boleh memilih orang-orang yang berkenan kepada-Nya, terutama orang-orang yang punya hati dan perhatian terhadap masyarakat, termasuk masyarakat yang paling rentan.
Doa-doa berikut bisa menjadi tuntunan bagi Anda sebelum dan pada saat melakansakan Pemilihan Kepala Daerah ataupun Pemilihan Presiden.
Doa Sebelum Pemilu
Ya Tuhan, menjelang pemilu,
kami berusaha untuk lebih memahami permasalahan dan kekhawatiran yang dihadapi kota/negara bagian/negara kami,
dan bagaimana Injil memaksa kami untuk menanggapinya sebagai warga negara yang setia dalam masyarakat kami.
Kami mohon mata yang terbebas dari kebutaan
agar kami dapat melihat satu sama lain sebagai saudara dan saudari,
satu dan sederajat martabatnya,
terutama mereka yang menjadi korban pelecehan dan kekerasan, penipuan dan kemiskinan.
Kami mohon telinga yang mau mendengar tangisan anak-anak yang belum dilahirkan dan anak-anak yang ditinggalkan,
Laki-laki dan perempuan ditindas karena ras atau keyakinan, agama atau gender.
Kami mohon pikiran dan hati yang terbuka untuk mendengarkan suara para pemimpin yang akan membawa kami lebih dekat dengan Kerajaan-Mu.
Kami berdoa untuk kearifan
agar kami dapat memilih pemimpin yang mendengarkan Firman-Mu,
jalani cintamu,
dan tetaplah berada di jalan kebenaranmu
saat mereka mengikuti jejak Yesus dan para Rasulnya
dan bimbing kami menuju Kerajaan keadilan dan perdamaian-Mu.
Kami mohon hal ini dalam nama Putra-Mu Yesus Kristus dan melalui kuasa Roh Kudus.
(- Penulis Tidak Diketahui)
Doa untuk Pemilu Bangsa Kami
Ya Tuhan, hari ini kami mengakui Engkau sebagai Tuhan,
Bukan hanya individu, tapi negara dan pemerintah.
Kami berterima kasih atas hak istimewanya
Mampu mengatur diri kami sendiri secara politik
Dan mengetahui loyalitas politik itu
Tidak harus berarti ketidaksetiaan kepada-Mu.
Kami berterima kasih atas hukum-Mu,
Hal yang diakui oleh para Founding Fathers kami
Dan diakui lebih tinggi dari hukum manusia mana pun.
Kami berterima kasih kepada-Mu atas kesempatan pada tahun pemilu ini
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.