Berita Sikka
Kisah Pelajar di Hikong Sikka: Kami Cemas dan Tidak Fokus Belajar
membersihkan ruang kelas sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai karena tertutup abu vulkanik erupsi gunung Lewotobi Laki-laki.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Arnold Welianto
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Sudah lebih dari enam bulan ini warga di Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka yang berbatasan dengan Kabupaten Flores Timur dihantui rasa was-was karena letusan demi letusan gunung Lewotobi Laki-laki.
Perasaan itu juga dirasakan oleh para pelajar yang tinggal di Desa Hikong, Kecamatan Talibura. Mereka nyaris tidak bisa fokus belajar karena hujan abu vulkanik erupsi gunung Lewotobi Laki-laki terus menerus mengguyur wilayah itu.
Margaretha Vicila Maya, Salah satu dari ratusan Siswa SDK Hikong, mengaku hanya bisa belajar sebentar karena terganggu dengan hujan abu vulkanik erupsi gunung Lewotobi Laki-laki yang mengguyur sekolah mereka.
Pasalnya, di sekolah mereka terdapat atap seng pada dua ruang kelas itu sudah bocor sehingga abu vulkanik langsung berjatuhan kedalam ruang kelas, tempat mereka belajar.
Baca juga: Wisata NTT, Inilah 3 Hotel Bintang 3 jadi Pilihan Ngindap Saat Liburan ke Maumere Sikka
"Belajarnya tidak nyaman karena setiap hari abu terus jatuh ke sekolah kami,"ujarnya Kamis 10 Oktober 2024.
Dikatakan, setiap pagi para siswa harus membersihkan ruang kelas sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai karena tertutup abu vulkanik erupsi gunung Lewotobi Laki-laki.
Ia berharap kepada Pemerintah Kabupaten Sikka untuk memperhatikan kondisi raung belajar para siswa di sekolah tersebut termasuk mendistribusikan masker agar mereka terhindar dari penyakit akibat terpapar abu vulkanik erupsi gunung Lewotobi Laki-laki.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.