Pilgub NTT

Hasil Survei Indikator: 82,1 Persen Responden Pilih Calon Gubernur NTT Bukan karena Sentimen Agama

Rizka Halida mengatakan, masyarakat cenderung memilih Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT bukan karena sentimen agama.

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Alfons Nedabang
TRIBUNNEWS.COM/RINA AYU
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Dr Rizka Halida. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Dr Rizka Halida mengatakan, masyarakat cenderung memilih Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT ( Nusa Tenggara Timur ) bukan karena sentimen agama.

Hal tersebut diketahui dari hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia di 22 kabupaten/kota di NTT selama 26 September - 5 Oktober 2024 dengan menggunakan metode multistage sampel random. 

Adapun sampel basis 1.000 orang yang terdistribusi secara proporsional. 

Kemudian dilakukan over sample menjadi masing-masing 400 responden di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Sumba Timur dan Timur Tengah Selatan.

Kemudian di wilayah Manggarai Raya (Manggarai, Manggarai Timur, dan Manggara Barat) dilakukan penambahan 400 responden.

Sehingga total sample menjadi 2.720 responden.

Rizka Halida mengatakan, sentimen agama tidak begitu berpengaruh di NTT.

"Ada 82,1 persen responden tidak masalah dengan agama dari paslon, sementara 15,5 responden memilih karena sentimen agama," sebut Rizka Halida saat memaparkan hasil survei bertajuk Siapa Unggul di Nusa Tenggara Timur? Dinamika Elektoral Pasca-Penetapan Cagub - Cawagub, Rabu 9 Agustus 2024 sore.

Selain sentimen agama, Indikator Politik Indonesia juga memotret sentimen gender dan sentimen calon gubernur atau calon wakil gubernur asli NTT. 

Mengenai sentimen gender, Rizka Halida mengatakan 51,7 persen responden tidak masalah dengan calon gubernur laki-laki atau perempuan.

Kemudian, 34,3 persen responden memilih calon gubernur laki-laki dan 6,6 persen memilih calon gubernur perempuan. 

Baca juga: Ansy-Jane Posisi Teratas dalam Survei Terbaru Indikator 

Terkait pertanyaan sentimen gubernur atau wakil gubernur asli NTT, Rizka Halida mengungkapkan, terlihat ada 43,8 persen tidak masalah dengan calon gubernur atau wakil gubernur bukan asli NTT.

Sebanyak 32,7 persen responden memilih karena calon itu asli NTT. 

Namun terdapat 16,4 persen responden yang menyebutkan calon gubernur harus orang asli NTT. Sementara, responden yang sama tidak mempermasalahkan calon wakil gubernur bukan asli NTT. 

Dalam simulasi top of mind calon gubernur, Yohanis Fransiskus Lema ( Ansy Lema ) unggul 20,4 persen disusul Melki Laka Lena 16,4 persen, Simon Petrus Kamlasi 14,4 persen, Jane Natalia Suryanto 4,3 persen, Andre Garu 3,6 persen dan Johni Asadoma 1,6 persen.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved