Pilgub NTT
Direktur Eksekutif IPI Soal Survei Pilgub NTT: Jangan Bangga Dulu Kaka Yohanis Lema
Pada variabel alasan memilih karena perhatian dengan rakyat cenderung mengarah ke Ansy Lema atau sekitar 31,8 persen, Melki Laka Lena 26,6 persen.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (IPI), Prof Burhanudin Muhtadi mengatakan, dalam simulasi enam nama calon per orang, nama Yohanis Fransiskus Lema unggul dengan 24,8 persen.
Namun, keunggulan itu tidak signifikan dengan calon lain yakni Melki Laka Lena dengan angka 22,8 persen. Secara statistik hanya berbeda 2 persen yang artinya tidak begitu signifikan.
"Jangan berbangga dulu buat kaka Yohanis Lema karena kaka Melki mengintai di peringkat kedua," kata dia dalam rilis survei pemilihan gubernur NTT pasca penetapan calon di periode survei akhir September hingga awal Oktober 2024, Rabu 9 Oktober 2024.
Sedangkan selisih yang signifikan terjadi dengan Simon Petrus Kamlasi yang hanya mencatat angka 16,3 persen. Prof Burhanudin menyebut, kontribusi elektoral Jane Natalia Suryanto dan Andre Garu cukup memadai. Keduanya berada di angka 6,9 persen. Nama Johni Asadoma meraih 2,2 persen.
Pada simulasi ini terdapat 19,4 persen responden belum menentukan jawaban. Angka ini, turun dari simulasi top of minde tanpa menyebutkan nama calon pada bagian sebelumnya.
Meski berkurang responden belum bersikap itu, namun tidak mengerucut ke salah satu calon. Justru menyebar ke hampir semua calon saat simulasi dengan menyodorkan nama calon.
Dalam simulasi tiga nama calon gubernur, Yohanis Lema masih unggul dengan perolehan 33,5 persen, dan diikuti Melki Laka Lena 26,7 persen dan Simon Kamlasi 22,5 persen. Prof Burhanudin menduga, jumlah suara itu disokong oleh masing-masing calon wakil gubernur.
"Sepertinya pendukung Jane, Pak Adrianus Garu, pendukung Pak Johni Asadoma itu langsung mengerucut ke nama pasangannya. Buktinya misalnya, di simulasi sebelumnya Yohanis Lema 28 persen, di simulasi 3 nama dia dapat 33 persen. Artinya dengan sendirinya pendukung Jane lari ke Ansy Lema," ujarnya.
Berkaca dari data itu, kata dia, selisih antara Ansy Lema dan Melki Laka Lena diatas 3,1 persen atau cukup signifikan. Sedangkan selisih Melki Laka Lena dan Simon Kamlasi tidak signifikan. Simon berada di urutan tiga dengan angka 22,5 persen.
Sementara, 17,3 persen warga belum menentukan jawaban. Prof Burhanudin menyebut, walau Ansy Lema berada di tingkat pertama, potensi tergeser bisa terjadi bila 17,3 persen warga itu memberikan pilihan pada salah satu calon.
Dalam survei 26 September - 5 Oktober 2024 lalu, terlihat alasan para pemilih menentukan pilihannya. Pada tempat pertama, alasan pemilih karena calon sangat perhatian dengan rakyat atau dengan angka 24,3 persen.
Baca juga: Top Of Mind, Ansy Lema Unggul Dibanding Melki - Simon di Pilgub NTT
Alasan lainnya adalah putra daerah dengan angka 13,8 persen, berpengalaman di pemerintahan 10,9 persen. Alasan paling sedikit adalah berasal dari keluarga tokoh politik/masyarakat dengan angka 1,4 persen.
Pada variabel alasan memilih karena perhatian dengan rakyat cenderung mengarah ke Ansy Lema atau sekitar 31,8 persen, Melki Laka Lena 26,6 persen.
Sedangkan, alasan memilih karena alasan putra daerah justru mengarah ke Simon Kamlasi dengan angka 34,6 persen.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.