Berita Kabupaten Kupang
Tim Poltekkes Kemenkes Kupang Fasilitasi Pembentukan Komunitas Milenial Sadar Gizi di SMAN I Taebenu
Komunitas Milenial Sadar Gizi juga diharapkan menjadi kelompok yang membantu membangun kegiatan aktif di kalangan kelompok sebaya
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Tim Poltekkes Kemenkes Kupang khususnya dari Jurusan Keperawatan menggelar kegiata pengabdian kepada masyarakat dengan titik sasaran para pelajar SMA.
Kegiatan yang dilaksanakan Tim Poltekkes Kemenkes Kupang ini mengambil tema "Pembentukan Komunitas Milenial sadar gizi sebagai upaya pencegahan stunting di SMAN 1 Taebenu, Kabupaten Kupang".
Ketua tim pengabdian masyarakat Poltekkes Kemenkes Kupang, Maria Sambriong, SST.,MPH dalam keterangan tertulisnya yang dikirim ke POS-KUPANG.COM, Sabtu 5 Oktober 2024 mengatakan, tujuan Kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi pencegahan stunting kepada sasaran yang memiliki masalah gizi.
Menurut Maria, alasan mereka mengambil tema terutama pembentukan Komunitas Milenial Sadar Gizi (Tutor Sebaya) adalah dengan memberdayakan masyarakat melalui kelompok remaja.
Diharapkan mereka mampu meningkatkan pemahaman dan perilaku para remaja mengenai gizi seimbang dan cara pencegahan masalah gizi stunting sehingga dapat menurunkan kasus stunting.
Komunitas Milenial Sadar Gizi juga diharapkan menjadi kelompok yang membantu membangun kegiatan aktif di kalangan kelompok sebaya baik di lingkungan sekolah maupun keluarga yang bisa menjadi model pendampingan gizi keluarga di tingkat sekolah dan masyarakat yang berkelanjutan.
Adapun sasaran kegiatan menurut Maria Sambriong, masyarakat remaja putri berjumlah 13 orang yang merupakan data primer.
Mereka diambil secara acak dari Kelas 10, dan sasaran sekundernya adalah Penanggung jawab Usaha Kesehatan Sekolah/UKS, bagian Kesiswaan, Penanggung jawab Program Pelayanan Kesehatan Remaja (PKPR) Puskesmas Baumata dan Petugas gizi Puskesmas Baumata.
"Jenis metode yang kami gunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan dan pendampingan kelompok remaja usia 14-16 tahun yang direkrut untuk masuk dalam Komunitas Milenial Sadar Gizi dan menjadi Tutor Sebaya," jelas Maria.
Dikatakan Maria, tim sangat gembira karena peserta begitu bersemangat dan aktif bertanya selama pelatihan sehingga dari hasil nilai pre tes meningkat dan semuanya lulus. Dan inipun mendapat dukungan dari Wakil Kepala Sekolah dan guru pendamping.

Dari keseluruhan proses kegiatan yang dilaksanakan sehari itu, kata Maria, berhasil terbentuk 1 kelompok tutor sebaya lengkap dengan pengurusnya.
Dirinya berharap ada target pencapaian dari kegiatan ini adalah tersedianya materi sebagai bahan bacaan tentang gizi untuk remaja, pencegahan stunting pada remaja dan kesehatan reproduksi.
"Tim juga memberikan pengetahuan dan keterampilan kelompok remaja yang berjumlah 13 orang remaja putri yang meliputi gizi seimbang bagi remaja, pencegahan stunting pada remaja yang dilakukan dengan uji pengetahuan menggunakan kuesisoner," kata Maria.
Maria menguraikan bahwa stunting merupakan permasalahan yang tidak bisa selesai dengan satu cara.
Melainkan harus diselesaikan dari segala tingkatan, terutama dengan meningkatkan kualitas remaja putri yang kelak akan melahirkan generasi selanjutnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.