Timor Leste

Upaya Lintas Departemen Australia untuk Pengendalian Rabies di Timor Leste

Pada bulan Maret, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menerima kasus rabies fatal pertama yang dikonfirmasi pada manusia di Timor Leste.

Editor: Agustinus Sape
LINKEDIN
Kepala dokter hewan Australia Dr Beth Cookson 

POS-KUPANG.COM - Departemen Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (DAFF - Department of Agriculture, Fisheries and Forestry) bermitra dengan Timor Leste dalam misi menghilangkan rabies di negara tersebut pada tahun 2030.

Pada bulan Maret, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menerima kasus rabies fatal pertama yang dikonfirmasi pada manusia di Timor Leste.

Para pejabat Australia kini telah bekerja sama dengan Kementerian Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Timor Leste untuk melakukan pengendalian penyakit terhadap wabah rabies yang sedang terjadi di negara tersebut.

Menandai Hari Rabies Sedunia (28 September), kepala dokter hewan Australia Dr Beth Cookson mengatakan dukungan pengawasan, vaksinasi anjing dan kegiatan pendidikan masyarakat adalah bagian dari upaya Australia untuk membantu negara tetangganya tersebut.

“Sembilan puluh sembilan persen kasus rabies pada manusia disebabkan oleh gigitan anjing yang terinfeksi. Sekitar 40 persen kematian terjadi pada anak-anak,” kata Cookson.

“Vaksinasi massal terhadap anjing adalah cara yang paling hemat biaya dan praktis untuk mengurangi dampak rabies terhadap hewan dan manusia.”

Cookson melanjutkan dengan memperingatkan bahwa penyakit ini selalu berakibat fatal bagi mamalia, termasuk manusia, jika tidak diberikan pengobatan yang tepat setelah digigit.

Baca juga: Korban Meninggal Dunia Tertular Rabies di Timor Tengah Utara Tembus 9 Orang

Rabies yang ditularkan melalui anjing tidak terjadi di Australia, namun masih ada di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Timor Barat.

“Kerja sama dengan Timor Leste tidak hanya mendukung tetangga kita dalam mengendalikan rabies anjing dan melindungi masyarakat, namun juga membantu menjaga Australia bebas dari penyakit ini,” kata Cookson.

“Pekerjaan ini akan membantu mencapai strategi 'Zero by 30', yang merupakan tujuan kolektif WHO, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, dan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia untuk mengakhiri kematian manusia akibat rabies yang disebabkan oleh anjing pada tahun 2030.”

Baca juga: Empat Warga Ende Meninggal Digigit Anjing Rabies, Cakupan Vaksinasi Baru 3,42 Persen

Lebih dari 40.000 anjing kini telah divaksinasi di empat kota “berisiko tinggi” di Timor Leste sejak Januari 2024.

Pelatihan lokal, peralatan, bantuan teknis dan pendanaan juga telah diberikan oleh DAFF dan DFAT untuk melengkapi sumbangan Australia sebesar 200.000 vaksin rabies hewan. (themandarin.com.au)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved