Berita NTT
Cerita Team Angler Nekat Bali Ikut Turnamen Mancing Piala Kapolda NTT
ratusan peserta dengan berbagai perahu mulai kembali ke dermaga Nunbaun Sabu. Tidak saja dari NTT, para pemancing juga berasal dari daerah lain
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG -Turnamen mancing Piala Kapolda NTT tahun 2024 resmi dimulai. Kegiatan itu berlangsung 28-29 September 2024. Para pemancing dilepas dari Pelabuhan Nunbaun Sabu, Kota Kupang ke wilayah perairan pulau Timor.
Pada Minggu 29 September 2024 sekitar pukul 10.00 WITA, ratusan peserta dengan berbagai perahu mulai kembali ke dermaga Nunbaun Sabu. Tidak saja dari NTT, para pemancing juga berasal dari daerah lain seperti Bali, NTB hingga Surabaya dan Kalimantan Timur.
Saat tiba di pelabuhan, hasil mancing dibawa ke arena timbangan. Panitia memeriksa kondisi ikan. Selanjutnya diukur panjang dan ditimbang. Ikan yang sudah ditimbang akan didata oleh panitia dan dilanjutkan dengan pose bersama.
Ikan-ikan yang ikut dalam turnamen, akan disimpan panitia dalam sebuah box pendingin yang sudah disiapkan. Para peserta lalu beristirahat di tenda utama menunggu para pemancing lainnya tiba di dermaga.
Putu Sudarimbawa dari Team Angler Nekat Bali mengatakan, sejak dilepas pada Sabtu, Team yang dia pimpin menuju ke arah utara perairan Timor. Tiba di titik, umpan team berhasil mendapatkan ikan.
"Itu rubi. Ikan rubinya gede-gede. Kita tetap fokus di sana. Ada (lainnya) juga, tapi kita pake Rubi saja," kata Putu.
Sabtu malam, tim ini berpindah tempat untuk mencari titik yang lebih menantang. Hingga Minggu pagi, tak ada ikan seperti yang diharapkan. Tim kembali lagi ke titik semula. Hasilnya ada ikan yang didapat.
Sebelum berpindah tempat, ikan dengan berat 36,45 kilogram dan panjan 125 centimeter berhasil didapat. Tidak butuh waktu lama untuk membawa ikat dengan puluhan kilogram itu ke atas perahu.
Sepanjang Sabtu hingga Minggu, setidaknya ada lima ikan jenis Rubi yang didapat tim ini. Menurut Putu, dia dan timnya tidak mengalami kesulitan berarti dalam turnamen kali ini.
Baca juga: Catatan dari Pembukaan Lomba Mancing Kapolda NTT Cup 2024
"Kalau rubi itu tidak terlalu ada perlawanan jadi sekitar 20 menitan sudah bisa dibawa masuk ke perahu. Yang menjengkelkan itu ada ikan barakoda yang buat pancing kita putus. Banyak pancing putus di makan. Dihabisi," katanya.
Putu ditemani Rudi Rahman, I komang Cahyana, Ronald dan Lalu Andri Sutarno. Sebagai orang yang tidak begitu memahami kondisi perairan, Team Angler Nekat Bali hanya mengikuti beberapa peserta lainnya.
Pilihannya pun mengikuti peserta yang paling sedikit. Putu cerita, paling banyak peserta mengarah ke selatan. Sementara timnya bersama beberapa peserta berada di utara. Putu bilang persaingan dengan peserta sedikit ini akan lebih minim.
"Angler kita ada 5 orang tapi kalau dari Bali itu sekitar 7 orang. Dari Bali dengan pesawat sekitar 2 jam tiba di Kupang baru mulai ikut turnamen," katanya.
Dia mengatakan, turnamen ini sangat mengesankan. Dia menyebut agenda ini memberi pesan tersendiri. Sebab, adanya kegiatan ini ikut merekatkan hubungan para pemancing antar daerah di Indonesia. Dia memuji perairan pulau Timor yang memiliki ketersediaan ikan sangat banyak.
"Luar biasa Piala Kapolda ini sangat mengesankan. Mereka coba menghubungkan spot dan hobi para pemancing. Mendekatkan orang-orang Indonesia. Ini sangat gila karena, daerah sini ikannya sangat banyak. Jadi buat kita puas strike," ujarnya.
Hingga semua peserta tiba di dermaga, ikan Kerapu dengan berat 38,15 dari Team Tanjung Jaya menjadi yang paling berat.
Sebelumnya, Kapolda NTT Irjen Pol Daniel T. M. Silitonga yang diwakili oleh Wakapolda Brigjen Pol. Awi Setyono mengatakan, kegiatan ini juga untuk mewadahi pecinta hobby mancing mania baik di NTT maupun di luar wilayah NTT.
Sisi lain juga berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan dan kelestarian potensi kelautan tersebut seperti tidak membuang sampah di laut serta tidak memancing spesies yang dilindungi dan terancam punah seperti jenis billfish (marlin) maupun sailfis serta jenis lainnya seperti hiu, napoleon, pari.
Lebih lanjut sebutkan bahwa kegiatan ini akan berdampak pada perputaran ekonomi di Kota Kupang antara lain bagi industri pariwisata (akomodasi, makan minum, transportasi) dan juga penyewaan kapal nelayan selama lomba berlangsung.
Kegiatan lomba yang di organiser oleh Eden Organize pimpinan Rony Yap dalam laporan penyelenggaraan menyampaikan peserta yang mendaftar berjumlah 74 Tim dengan 357 angler/pemancing yang berasal dari Timor Leste, Jakarta, Surabaya, Palu, Kaltim, Bali, NTB dan seluruh Kab/kota se-NTT. Total hadiah yang diperebutkan dalam Lomba ini Rp 249.000.000,- untuk kategori utama dan hiburan.
Sementara itu Ketua Tim Juri, Joseph Siantari menyatakan bahwa penilaian lomba kali ini agak spesifik dan baru diberlakukan yaitu berbasis digital dengan menggunakan aplikasi video timestamp.
Lebih lanjut disebutkan bahwa jenis soe spesies yang diperlombakan adalah untuk hadiah utama: amberjack/lamale, giant travely/gargahing, tenggiri, gargahing, barakuda, dogtooth tuna/tuna gigi anjing, ruby sneaper/gandola, kerapu.
Sedangkan untuk hadiah hiburan: sneper/kakap merah,skip travely/mata belo, lencam/dusu, rainbow runner/salam, grend job fish/guntur dan cablak/kurisi.
Setiap kecurangan yang terjadi tidak saja akan didiskualifikasi tetapi juga akan diproses pidana oleh aparat penegak hukum. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Telkomsel, Wajah Baru Gaya Inovatif yang Menghipnotis |
![]() |
---|
Sejarah Baru, Atlet Gymnastik Pertama dari NTT Langsung Naik Podium Juara di Jakarta |
![]() |
---|
Pengamat Undana Nilai Hakim MK Tidak Berprinsip Hapus Parlemen Threshold |
![]() |
---|
Pj Bupati Kupang Ajak Pemuda Katolik NTT Sinergi dengan Pemerintah Daerah |
![]() |
---|
Mantan Gubernur NTT, Herman Musakabe Minta Warga NTT Eratkan Rasa Persatuan dan Persaudaraan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.