Pilkada Manggarai Barat
Pilkada Manggarai Barat, Mario Pranda Klaim Sebagai Calon Bupati Termuda di NTT: Lawan Petahana Lagi
Mario-Richard akan mengusung kepemimpinan dwitunggal jika terpilih menjadi bupati-wakil bupati Manggarai Barat lima tahun ke depan
Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Engelbertus Kalu
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Christo Mario Pranda (36) mengklaim diri sebagai calon bupati termuda yang ikut berkontestasi dalam Pilkada serentak 2024 di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Mario maju sebagai calon bupati berpasangan dengan Richardus Tata Sontani dalam pemilihan bupati Kabupaten Manggarai Barat.
"Satu-satunya calon termuda se-Provinsi NTT dalam sejarah, yang paling muda kali hanya dari Kabupaten Manggarai Barat, lawan petahana lagi," ujar Mario saat rapat pleno terbuka pengundian nomor urut pasangan calon di kantor KPU Manggarai Barat, Senin 23 September 2024.
Selain itu, lanjut Mario, ini merupakan kali pertama kontestasi Pilbup Manggarai Barat hanya ada dua poros alias head to head, setelah empat kali penyelenggaraan Pilbup sebelumnya yakni tahun 2005, 2010, 2015, dan 2020.
Baca juga: Relawan Garda Deklarasi Dukung Edi-Weng di Pilkada Manggarai Barat
Mario-Richard mendapatkan nomor urut satu dalam pengundian nomor urut Paslon bupati-wakil bupati yang dilaksanakan di Kantor KPU Manggarai Barat, Senin 23 September 2024.
Bagi Mario-Richard nomor urut tidak terlalu berpengaruh yang terpenting bagi pasangan itu adalah bagaimana meyakinkan masyarakat terkait visi-misi serta program kerja selama lima tahun ke depan.
"Mari bersama kita menjaga agar Pilkada kali ini berkualitas, dengan Pilkada yang berkualitas akan melahirkan pemimpin yang legitimasi-nya kuat dan dipercaya oleh masyarakat," kata Mario berpesan.
Sementara itu Richard Sontani menambahkan duet Mario-Richard akan mengusung kepemimpinan dwitunggal jika terpilih menjadi bupati-wakil bupati Manggarai Barat lima tahun ke depan.
"Kepemimpinan dwitunggal dua pribadi satu keputusan satu tindakan," tegas Richard.
Richard mengajak semua kalangan agar menjaga suasana sejuk, dan menghadapi Pilkada 2024 dengan riang gembira. Mario-Richard berharap tidak ada perpecahan di masyarakat jelang Pilkada. Semua harus menjaga agar perbedaan pilihan tidak membuat masyarakat terpecah-belah.
"Esensi dasar pelaksanaan Pilbup Manggarai Barat adalah pesta rakyat, dan wajib hukumnya dibawa dalam nuansa riang gembira. Tidak perlu ada black champaign, penyebaran hoax. Mari kita bersama-sama menjaga kedamaian di bumi Manggarai Barat," ajak Richard.
Mario Pranda, lahir pada 2 Februari 1988, adalah politisi dari Partai Demokrat Manggarai Barat dan menjabat sebagai sekretaris partai. Ia terpilih sebagai anggota DPRD terpilih pada Pileg 2024 dengan suara terbanyak, namun memilih untuk tidak dilantik agar dapat bertarung dalam Pilkada 2024.
Selain karier politiknya, Mario adalah pengusaha dan menjabat sebagai Ketua HIPMI Manggarai Barat, serta berprofesi sebagai pengacara di Jakarta.
Sementara Richard Tata Sontani, yang lahir pada 21 November 1987, menempuh pendidikan Manajemen Pembangunan Daerah di IPDN Bandung. Dia lalu melanjutkan studi S2 di bidang Administrasi Pemerintahan Daerah di Jakarta.
Saat ini, Richard menjabat sebagai Kepala Bagian Administrasi di Setda Manggarai Barat, setelah sebelumnya menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Program serta Kepala Bidang Infrastruktur Kewilayahan.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.