Wisata NTT
Wisata NTT, Spot Baru Taman Wisata Langit Gelap dan Observatorium Timau di Kabupaten Kupang
Nusa Tenggara Timur menambah lagi satu spot wisata untuk memperkaya destinasi wisata NTT khususnya di Kabupaten Kupang
Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
Rupanya dugaan itu benar adanya, karena bangunan di lereng gunung purba Timau itu memang merupakan pusat pengamatan atau observasi antariksa modern pertama yang dibangun di bagian timur Indonesia.
Nama lengkapnya adalah Observatorium Nasional (Obnas) Timau, berlokasi di ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut. Lokasi Obnas Timau sungguh sunyi, tak ada bangunan lain kecuali fasilitas observasi tersebut.
Sebuah ruas jalan beraspal mulus sepanjang 40 kilometer dari Bokong ke Lelogama yang telah dibangun Pemerintah Provinsi NTT menjadi penghubung satu-satunya antara Obnas Timau dengan dunia luar.
Jika malam tiba, hanya suara serangga malam saling bersahutan yang terdengar mirip seperti musik orkestra, sungguh syahdu.
Saat malam pun, miliaran bintang berserakan di langit Timau dapat dinikmati sepuas hati oleh mata telanjang.
Baca juga: Wisata NTT, Pesona Desa Wisata Marisa di Alor dan Keindahan Bawah Laut yang Belum Bisa Dinikmati
Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Badan Inovasi dan Riset Nasional (BRIN) Robertus Heru di akun Instagram lembaga tersebut menjelaskan, selama lima tahun dilakukan sebuah studi untuk meneliti fraksi malam terhadap langit di beberapa daerah di Indonesia.
"Hasilnya, wilayah Timau masih minim polusi cahaya sehingga optimal untuk dijadikan kawasan pengamatan astronomi," ujarnya.
BRIN menilai, Kupang memiliki waktu langit paling cerah terbanyak dalam setahun dibandingkan tempat-tempat lain di tanah air. Hal itu kontras dengan apa yang terjadi di Observatorium Bosscha yang sudah tak layak lagi menjadi pusat pengamatan antariksa karena semakin banyaknya permukiman dan menyebabkan tingginya polusi cahaya.
Lokasi berdirinya sebuah observatorium memang harus berada di kawasan yang gelap dan tidak banyak hambatan awan. Sebab di daerah yang cahayanya sangat rendah itulah kita dapat melihat kelip bintang di langit.
Mengutip website Observatorium Bosscha, komponen polusi cahaya meliputi pendaran langit malam (sky glow) berasal dari cahaya buatan berlebih seperti banyaknya sinar lampu di atas area permukiman dan terpantul ke atas dan dihamburkan oleh aerosol seperti awan atau partikel kecil seperti polutan ke atmosfer.
Ada lagi, glare atau silau hasil sensasi visual yang dialami seseorang ketika cahaya menyimpang lebih besar dari cahaya yang dapat diadaptasi oleh mata.
Ada pula pengelompokan sumber cahaya terang dan membingungkan (clutter) serta light trespass atau dikenal sebagai luberan cahaya, yaitu cahaya jatuh di tempat yang tidak dibutuhkan. Seiring itulah, BRIN telah menyiapkan lahan seluas 40 hektare untuk kebutuhan Obnas Timau dan menghabiskan biaya sebesar Rp340 miliar.
Obnas Timau nantinya akan terdiri dari Gedung Pusat Sains dan Operasional Obnas, Laboratorium Kendali I, II, dan III, serta Gedung Open Science Center (OSC). Selain itu, terdapat pula Laboratorium Mekanik dan Laboratorium Pengamatan Antariksa.
Teleskop Seimei
Sejumlah fasilitas canggih untuk kebutuhan pengamatan benda-benda langit ditanamkan di Obnas Timau seperti teleskop optik berdiamater 3,8 meter atau terbesar di Asia Tenggara, teleskop survei berdiameter 50 sentimeter, dan teleskop matahari berdiameter 30 cm. Untuk teleskop optik 3,8 meter seperti dikutip dari NHK World, dibuat oleh para ahli astronomi BRIN bekerja sama dengan Universitas Kyoto, pengelola Observatorium Okayama, Jepang.
Salah satu pihak yang ikut terlibat adalah guru besar astronomi Universitas Kyoto Kurita Mikio, yang membuat teleskop Seimei di Observatorium Okayama dan menjadi yang terbesar di kawasan Asia Timur. Mikio juga mendesain teleskop serupa untuk Obnas Timau.
Wisata NTT, Pilih Sumba Jadi Tempat Liburan, Perhatikan Tips Ini |
![]() |
---|
Wisata NTT, Pantai Dintor yang Mempesona di Manggarai dengan Lanskap Persawahan dan Pulau Mules |
![]() |
---|
Wisata NTT, Rasakan Sensasi di Nihiwatu Sumba, Hotel Terbaik di Dunia |
![]() |
---|
Wisata NTT, Pesona Bukit Galu Watu Sumba Barat, Bisa Lihat Muara hingga Samudra |
![]() |
---|
Wisata NTT, Pesona Gunng Mutis dengan Segala Eksotisme, Paduan Hutan Bonsai dan Padang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.