KKB Papua

Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens Dibebaskan, Presiden Jokowi: Prosesnya Panjang

Satgas Operasi Damai Cartenz berhasil membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens dari kelompok kriminal bersenjata alias KKB Papua.

|
Editor: Agustinus Sape
MABES POLRI
Pilot Susi Air berkewarganegaraan Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens dibebaskan oleh KKB Papua, Sabtu 21 September 2024. Kapten Philip Mark Mehrtens dibebaskan setelah 1,5 tahun disandera kelompok kriminal bersenjata di wilayah Nduga, Papua Pegunungan. 

POS-KUPANG.COM - Satgas Damai Cartenz berhasil membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens dari kelompok kriminal bersenjata alias KKB Papua.

Philip dijemput Satgas Damai Cartenz di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga, Sabtu (21/9/2024). Philip selanjutnya langsung diterbangkan menuju Mako Brimob Batalyon B/Timika.

Presiden Joko Widodo menyambut gembira pembebasan Philip Mark Mehrtens dari penyaderaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya tersebut.

Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (9/10/2020).
Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (9/10/2020). (BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN/LUKAS)

Presiden Joko Widodo menyebut ada proses negosiasi yang sangat panjang hingga akhirnya pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens, dibebaskan. Negosiasi yang panjang dilakukan dengan penuh kesabaran tanpa tindakan represif.

”Ini, kan, proses negosiasi yang sangat panjang dan kesabaran kita untuk tidak melakukan dengan represif sehingga yang kita prioritaskan adalah keselamatan dari pilot yang disandera," ujar Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (21/9/2024).

Namun, Presiden enggan mengungkap proses diplomasi yang dilakukan Indonesia terhadap KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya itu. Untuk itu, Presiden memberikan apresiasi kepada TNI/Polri yang terus melakukan pendekatan selama 1,5 tahun hingga pilot berkewarganegaraan Selandia Baru itu akhirnya dibebaskan.

Lebih jauh, Presiden mengingatkan agar berbagai kegiatan di Papua didampingi oleh aparat keamanan. Dalam membangun infrastruktur jalan, jembatan, ataupun pilot yang membawa logistik, sebaiknya semua mendapat pengawalan dari aparat TNI/Polri. Hal ini untuk menjamin keamanan dari berbagai aktivitas yang dilakukan di Papua.

”Membangun jembatan juga harus ditunggui oleh aparat keamanan sehingga semua berjalan dengan baik dan tidak ada lagi peristiwa penyanderaan seperti ini,” ucap Presiden.

Pilot Susi Air berkewarganegaraan Selandia Baru, Kapten Philip Mark Mehrtens, akhirnya berhasil dibebaskan setelah 1,5 tahun disandera oleh kelompok kriminal bersenjata di Papua pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.

Dijemput di Kampung Yuguru

Melalui keterangan tertulis Polri yang diterima Kompas, Sabtu (21/9/2024), Kepala Operasi Damai Cartenz 2024 Brigadir Jenderal (Pol) Faizal Ramadhani menyatakan, Philip dibebaskan oleh Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz 2024 yang terdiri atas personel gabungan TNI-Polri. Pembebasan itu dilakukan dengan pendekatan lunak (soft approach).

”Ya, benar, kami mengedepankan pendekatan melalui tokoh agama, tokoh gereja, tokoh adat, dan keluarga dekat dari Egianus Kogoya. Pendekatan ini penting dilakukan untuk meminimalkan jatuhnya korban jiwa, baik dari aparat, masyarakat sipil, dan sekaligus menjaga keselamatan dari pilot itu sendiri,” tutur Faizal.

Adapun proses pembebasan Philip, menurut Kepala Satgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024 Ajun Komisaris Besar Bayu Suseno, dilakukan dengan dijemput oleh tim gabungan di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga. Philip selanjutnya langsung diterbangkan menuju Mako Brimob Batalyon B/Timika.

”Ya, benar sekali, hari ini kami berhasil menjemput Philip dalam keadaan sehat. Pilot kami terbangkan dari Nduga langsung menuju Timika,” ujar Bayu.

Selanjutnya, Philip langsung dibawa ke ruangan khusus untuk dilakukan mitigasi medis sekaligus memastikan kondisi psikologisnya dalam keadaan stabil.

Setelah kegiatan mitigasi, menurut rencana, akan digelar konferensi pers di Posko Operasi Damai Cartenz 2024 di Mako Brimob Batalyon B/Timika.

”Setelah dilakukan mitigasi, akan dilanjutkan dengan konferensi pers. Silakan rekan-rekan media dapat hadir ke posko kami di Mako Brimob Batalyon B/Timika untuk mendengar langsung isi konferensi pers dari para pejabat,” ucap Bayu.

Pada April lalu, penyanderaan Philip ini menjadi salah satu pembicaraan serius dalam pertemuan bilateral di Selandia Baru yang melibatkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dengan Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon. Saat itu, Wapres Amin menyampaikan bahwa Indonesia berkomitmen membebaskan sandera dengan mengutamakan keselamatan Philip.

”Saya sampaikan bahwa Indonesia berkomitmen membebaskan (sandera), cuma kita lebih mengutamakan keselamatan pilot itu sehingga kita melakukannya dengan cara persuasif untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan,” ujar Wapres Amin kala itu.

Wapres menyebutkan, PM Luxon mengapresiasi keputusan Pemerintah Indonesia tersebut. ”Dan, beliau (PM Luxon) setuju bahwa pendekatannya harus persuasif karena ini hal-hal yang sensitif,” lanjutnya. (kompas.id)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved