Tarian Kolosal Vera Meriahkan Festival Lembah Sanpio Kisol, RD Inosensius Sutam : Makna Persatuan

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM, BORONG- Tarian Kolosal Vera, merupakan tarian adat bagi masyarakat Rongga, di Kecamatan Kota Komba Kabupaten Manggarai Timur memeriahkan Festival Lembah Sanpio, Maria Bunda Segala Bangsa Tahun 2024.

Pantauan POS-KUPANG.COM, terlihat tarian teater randang vera dan caci itu dipentaskan sekitar 700 lebih para pelajar di wilayah Paroki St Yosef Kisol yakni SMAN 6 Kota Komba, SMP dan SMA Sanpio, SMPN 12 Kota Komba, dan SMP Katolik St Yosef Kisol.

Tampak juga para imam, para guru pembimbing, tokoh adat dan masyarakat juga bergabung dalam pentas tarian kolosal itu. 

Tarian kolosal Vera yang merupakan tarian adat masyarakat Rongga, Kota Komba.

Terdengar para tua adat Rongga menyanyikan syair adat dalam bahasa Rongga selama tarian kolosal berlangsung dengan diiringi musik tradisional gong dan gendang yang dimainkan oleh para mahasiswa dari Unika St Paulus Ruteng.

Baca juga: Karnaval Budaya Meriahkan Festival Lembah Sanpio 2024 Manggarai Timur

Tampak dalam tarian kolosal ini, para peserta juga mengenakan pakaian adat Manggarai seperti sarung dan selempang songke.

Ada juga yang mengenakan topi songke dan ada yang mengenakan topi Rongga. 

Dalam tarian kolosal ini juga dengan formasi melingkar dan juga formasi tulisan tahun 2024, tulisan 69 merupakan HUT Sanpio dan formasi FLS sangat menarik dan indah.

Tarian kolosal ini mampu menghipnotis ribuan pasang mata yang hadir dalam lokasi festival di lapangan sepak bola Sanpio, Seminari Pius XII Kisol. 

Pasca tarian Vera, dilanjutkan dengan danding bersama. Tari danding adalah sebuah tari tradisional yang berasal dari daerah Manggarai.

Baca juga: Berbagai Etnis dan Agama Ikut Karnaval Budaya Meriahkan Festival Lembah Sanpio 2024 Manggarai Timur

Tari danding merupakan upacara adat dan ritual yang merepresentasikan syukuran atas hasil panen yang dirayakan bersama-sama oleh seluruh warga. 

Anggota Panitia Seksi Karnaval dan Tarian Kolosal RD Inosensius Sutam kepada TRIBUNFLORES.COM, menerangkan, tarian kolosal itu merupakan teater vera, randang dan caci. 

RD Inosensius menerangkan, tarian Vera merupakan tarian adat dari masyarakat Rongga di bagian selatan wilayah Kota Komba. Tarian ini diiringi dengan syair lagu adat dalam bahasa Rongga. 

Tarian Vera ini, terang RD Inosensius bermakna refleksi kehidupan tentang suka dan duka, kebaikan, dan nilai persatuan dan kesatuan. Semua nilai ini tersenyum dalam syair-syair lagu yang dinyanyikan. 

"Dalam tarian yang dipentaskan itu juga dengan formasi melingkar atau dalam budaya Mangarai disebut Lingko. Hal ini sangat luar biasa sangat menarik dan penuh makna budaya, apalagi pada tarian itu juga ada ditampilkan songke, ada juga formasi alat-alat caci seperti giling, agang, dan juga diringi musik tradisional gong dan gendang,"ujarnya.

Baca juga: DKPP Manggarai Timur dan Bulog Ruteng Gelar Pasar Murah di Lokasi Festival Lembah Sanpio Kisol

RD Inosensius juga menerangkan sedangkan tarian caci juga merupakan tarian adat masyarakat Manggarai secara keseluruhan yang mempunyai makna agar peganglah langit dah bumi agar dijauhkan dari gangguan kejahatan. 

Menurut RD Inosensius juga bahwa tarian ini sengaja dibawakan oleh para pelajar dengan tujuan untuk mewariskan budaya dari leluhur masyarakat Rongga dan umumnya budaya masyarakat Manggarai. 

"Jadi ini merupakan panggung bagi generasi muda untuk menelusuri kembali akar budaya, sebab saat ini perlahan-lahan mulai luntur. Budaya Manggarai benar-benar ada di Indonesia dan dunia," ujarnya. 

RD Inosensius juga mengatakan, formasi lingkaran itu juga bermakna persatuan, sebab orang Manggarai juga memiliki berbagai suku dan agama.

Persatuan dari keberagaman ini sesuai dengan Perlindungan Festival Lembah Sanpio yakni Maria Bunda Segala Bangsa. Budaya juga sebagai wujud dari agama. (rob) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS