Kunjungan Paus Fransiskus
Misa Paus Fransiskus di Dili Timor Leste Akan Dihadiri 70.000 Orang
Setelah kunjungan ke Papua Nugini (PNG), Paus Fransiskus akan melanjutkan kunjungan ke Timor Leste pada Senin (9/9/2024) hingga Rabu (11/9/2024).
Kunjungan apostolik ini juga akan menjadi kunjungan Paus Fransiskus yang pertama ke Timor Timur sejak Vatikan mengakui pada 2022 bahwa Uskup Carlos Ximenes Belo melakukan pelecehan seksual terhadap anak laki-laki. Belo merupakan sosok pahlawan dalam perjuangan kemerdekaan negara itu bersama-sama dengan Xanana Gusmao.
Paus telah bertemu dengan para korban pelecehan di negara-negara lain. Akan tetapi, belum jelas apakah Paus akan melakukannya atau membahas masalah tersebut secara terbuka di Timor Leste.
Banyak orang Timor Leste sendiri meragukan atau mengabaikan tuduhan serius yang melibatkan Belo. Belo secara diam-diam dikenai sanksi oleh gereja. Ia juga dilarang melakukan interaksi dengan anak di bawah umur.
”Kami serahkan sepenuhnya kepada Paus dan orang-orang di sekitarnya tentang cara mengelola ini,” kata Ramos Horta ketika ditanya apakah Paus Fransiskus sebaiknya juga membahas sejarah pelecehan seksual selama kunjungannya.
Kendati demikian, Ramos Horta menyatakan, ia mengetahui bahwa Vatikan menanggapi hal itu dengan serius. ”Konsep keadilan adalah kewajaran. Ya, masyarakat terus menghormati Uskup Belo atas keberaniannya, kontribusinya terhadap perjuangan mereka. Ia melindungi masyarakat, menyelamatkan masyarakat, dan masyarakat tidak melupakannya begitu saja atau mengecamnya, mengucilkannya,” kata Presiden Ramos Horta.
Untuk itu, menurut Ramos Horta, tidak perlu ada kecaman lebih lanjut karena Vatikan telah mengambil tindakan. ”Jika Paus mengangkat masalah tersebut selama kunjungannya, itu seperti mengadili seseorang dua kali,” kata Ramos Horta.
Belo dan Ramos Horta mendapat penghargaan Nobel Perdamaian 1996 atas upaya mereka menuju solusi yang adil dan damai untuk konflik di Timor Leste.
Persoalan di Timor Leste
Selain isu lama tersebut, dalam kunjungan apostolik itu Paus Fransiskus juga akan menyaksikan perjuangan Timor Timur melawan tingkat pengangguran, kekurangan gizi yang tinggi, dan 42 persen penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan secara nasional. Hampir dua pertiga warga negara berusia di bawah 30 tahun, sehingga penciptaan lapangan kerja bagi kaum muda menjadi prioritas utama.
Ramos Horta terpilih kembali menjadi presiden pada 2022. Dalam kampanyenya, ia menjanjikan penanggulangan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan stabilitas politik.
Industri minyak dan gas merupakan fondasi ekonomi dan sumber utama pendapatan negara. Namun, satu lokasi pengeboran lepas pantai utama telah habis dikuras sehingga negara tersebut membutuhkan cadangan baru untuk mengisi kekosongan tersebut.
Ramos Horta mengatakan, dia berharap ada terobosan segera, mungkin dalam tiga bulan ke depan, lewat rencana eksplorasi ladang gas alam yang akan menjadi kunci keuangan masa depan Timor Leste.
Woodside Energy Australia, yang memiliki saham terbesar dalam proyek tersebut setelah perusahaan minyak nasional Timor Leste, mengatakan bahwa pemerintah terus membuat kemajuan pada berbagai aspek negosiasi.
Ditambahkan dalam pernyataan perusahaan itu, mereka tetap berkomitmen untuk mengembangkan ladang tersebut jika ada kepastian fiskal dan peraturan yang diperlukan agar pengembangan yang layak secara komersial dapat dilanjutkan.
Pejabat Timor Leste percaya bahwa menyalurkan gas ke masyarakat akan memberikan lebih banyak manfaat bagi rakyat mereka meskipun ada tantangan logistik tambahan. ”Itu tetap menjadi tujuan. Alternatif apa pun harus menjadi proposal yang sangat persuasif,” kata Ramos Horta.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.