Berita NTT

Bongkar Album Lama Pater Markus Solo di Seminari San Dominggo Hokeng Flores Timur hingga Jadi Frater

Ia kalau datang pasti semua senang soalnya saat hadir itu membawa aura positif yang mendamaikan

Editor: Rosalina Woso
Tribunnews
Markus Solo Kewuta, SVD 

Dan SMAK Seminari San Dominggo Hokeng Flores Timur (1984-1988) 

Selepas SMA, ia kemudian bergabung dengan Serikat Sabda Allah (SVD) dan masuk Novisiat Serikat missionaris tersebut di Nenuk, Timor pada 1988.

Tahun kedua Novisiat dilaluinya di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Santo Paulus Ledalero, Maumere, Flores, sekaligus memulai tahun pertama kuliah Filsafat.

Setelah menyelesaikan dua tahun Filsafat di Sekolah Tinggi Santo Paulus Ledalero, tahun 1992 ia dikirim bersama seorang teman seangkatannya, Mariano Grace Da Silva (+ 6 Agustus 2014 di Ende, Flores) untuk meneruskan studi Teologi di Sekolah Tinggi Teologi Katolik Sankt Gabriel di Mödling, Wina, Austria.

Ditahbiskan di Wina Australia

Setelah menyelesaikan studi filsafat dan teologi di Sekolah Tinggi Teologi Katolik Sankt Gabriel di Mödling, Wina, Austria, Markus Solo Kewuta kemudian menjalankan Praktek pastoral (Diakon) selama 6 bulan di Paroki Pischelsdorf, Steiermark, Austria.

Ia kemudian ditahbiskan menjadi imam katolik di Rumah Misi SVD Sankt Gabriel, Wina, Austria pada 3 Mei 1997.

Pada tahun 1997 - 1998 Pastor Markus bekerja sebagai Pastor Pembantu di Paroki Santo Maximilian Bischofshofen, Salzburg, Austria.

Sesuai penempatan dan keputusan pimpinan Serikat SVD di Austria, ia menyelesaikan masa karya di Bischofshofen pada tahun 1999 dan memulai studi Doktoral di bagian Teologi Fundamental di Universitas Leopold Franzens di kota Innsbruck, Austria.

Selama menekuni studi, beliau tetap berkarya sebagai Pastor di Paroki Schwaz dan Paroki Sankt Jodok dan Schmirn di Propinsi Tirol.

Gelar Doktornya diraih pada tahun 2002 dengan predikat Summa cum Laude dengan thesis "Der ostflorinesische Gott und Gott Jesu Christi" - Die Suche nach theologisch-spirituellen Grundsätzen für den Dialog).

Tahun 2002 juga beliau memulai studi Bahasa Arab Klasik pada Dar Comboni Institute di atas pulau  Zamalek, Kairo, Mesir, dan menyelesaikannya dengan gelar Licensiat pada tahun 2005 pada Institut Kepausan untuk Studi Bahasa Arab dan Islamologi (Pontifical Institute for Arabic and Islamic Studies, PISAI) di Roma, Italia.

Setelah menyelesaikan studi di Roma, Pastor Markus kembali berbakti di kota Wina, Austria, dan mendapat kepercayaan dari Kardinal Christoph Schönborn untuk memajukan dialog antara umat Katolik dan umat Islam di kota Wina, sekaligus menjadi Pastor Pembantu di Paroki SVD di Alxingergasse di Distrik X kota WIna.

Tahun 2006 Kardinal Schönborn mengangkat Pastor Markus menjadi Rektor Institut Internasional Asia-Afrika (Afro-Asiatisches Institut, AAI) di kota Wina.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved