Kunjungan Paus Fransiskus

PP Muhammadiyah Sebut Kunjungan Paus Fransiskus Bisa Perkuat Hubungan Katolik dan Islam

"Kunjungan Paus Fransiskus merupakan kehormatan dan penghormatan bagi bangsa Indonesia," kata Muti, dalam keterangan tertulis, Selasa (3/9/2024).

Editor: Agustinus Sape
KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO
Sekkum Muhammadiyah Abdul Mu'ti dan Haedar Nashir ditemui di Konsolidasi Nasional Muhammadiyah, Minggu (28/7/2024). 

POS-KUPANG.COM, YOGYAKARTA - Sekretaris Umum (Sekkum) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Muti menyebut, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia merupakan sebuah kehormatan bagi bangsa Indonesia. Kunjungan Paus memperkuat hubungan Katolik dan Islam. 

Muti mengatakan, PP Muhammadiyah menyambut baik kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.

"Kunjungan Paus Fransiskus merupakan kehormatan dan penghormatan bagi bangsa Indonesia," kata Muti, dalam keterangan tertulis, Selasa (3/9/2024).

Muti menuturkan, di tengah kesibukan dan jadwal yang padat, Paus Fransiskus berkenan berkunjung ke Indonesia dengan menggunakan pesawat komersial dan menempuh perjalanan yang sangat jauh dan tidak menginap di hotel berbintang.

Hal itu menunjukkan keteladanan yang dapat menjadi inspirasi penting bagi para pemimpin bangsa di tingkat nasional dan ranah global.

Lalu, dalam konteks hubungan antarumat beragama, khususnya hubungan Islam dan Katolik, kunjungan Paus Fransiskus menunjukkan arti penting Indonesia dan komitmen Paus Fransiskus dalam membangun dan memperkuat hubungan Katolik dengan dunia Islam.

"Bersama dengan Grand Syeikh al-Azhar, Dr Ahmad el-Thayeb, Paus Fransiskus menandatangani Dokumen Abu Dhabi tentang Human Fraternity," ucap dia.

Menurut Mu'ti, dokumen Abu Dhabi merupakan dokumen yang menunjukkan kesamaan spirit ajaran dan komitmen Islam dan Katolik dalam membangun harkat dan martabat kemanusiaan serta kerja sama antariman dalam perdamaian.

"Rencana pertemuan Paus Fransiskus dengan kelompok-kelompok agama menunjukkan keterbukaan dalam dialog dan kerja sama antariman serta memperkenalkan Indonesia kepada dunia sebagai negara yang memiliki kemajemukan serta kerukunan agama dan budaya," beber dia.

Mu'ti mengatakan, bangsa Indonesia sebagai tuan rumah, sudah seharusnya menyambut dan menghormati kunjungan Paus Fransiskus dengan penuh keramahan dan kesantunan yang mencerminkan budaya dan peradaban Indonesia yang luhur.

Baca juga: Ketum PBNU Gus Yahya Sampaikan Selamat Datang kepada Paus Fransiskus

Kunjungan Paus kali ini dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Indonesia untuk menyampaikan dan mendialogkan masalah-masalah perdamaian dan posisi Indonesia dalam perdamaian dunia, khususnya masalah Palestina. 

"Indonesia penting menjadikan kedatangan dan pertemuan dengan Paus Fransiskus sebagai momentum mengambil prakarsa dan mengembangkan peran perdamaian dunia secara lebih proaktif dalam mencari solusi permanen bagi masa depan Palestina dengan melibatkan berbagai pihak di tingkat dunia," pungkas dia.

Agenda kunjungan Paus Fransiskus di Jakarta

Paus Fransiskus dijadwalkan tiba di Jakarta pada Selasa (3/9/2024) siang, dan secara resmi akan bertemu Presiden Indonesia Joko Widodo di Istana Merdeka pada Rabu (4/9/2024).

Pada Kamis (5/9/2024), Paus diperkirakan akan menghadiri pertemuan lintas agama di Masjid Istiqlal di Jakarta sebelum memimpin misa di kompleks Stadion Gelora Bung Karno, di mana sekitar 80.000 umat Katolik diperkirakan akan hadir.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved