Tokoh NTT

Profil Tokoh NTT, Rm Leo Mali Pernah Tak Naik Kelas,Bergelar Doktor dan Paus Fransiskus ke Indonesia

Sosok Rm. Leo Mali sudah sangat dikenal bukan saja di kalangan umat Katolik NTT, namun juga banyak warga Nusa Tenggara Timur

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
POS-KUPANG.COM/HO-ROMO LEO MALI
Romo Leo Mali 

POS KUPANG.COM -- Sosok Rm. Leo Mali sudah sangat dikenal bukan saja di kalangan umat Katolik NTT, namun juga banyak warga Nusa Tenggara Timur .

Pria berdara Belu itu merupakan Imam diosesan Keuskupan Agung Kupang di NTT.
Imam katolik kelahirna 23 Juli 1967 itu baru saja meraih gelar doktor dari di Universitas Kepausan Urbaniana , Roma  bukan Juni 2023 lalu 
Dikutip dari Sesawai net,  Romo Mali Pr saat merayakan Hut 23 Imamatnya di Roma, pada 3 29 Sepetember 2019 dalam homilinya mengisahkan tentang perjalanannya menjadi seorang imam katolik

Ia mengisahkan, pilihannya menjadi Imak berawal saat dirinya tidak naik kelas waktu masih duduk di bangku SMP di Atambua . Dan meski ulang kelas, Rm Leo Mali malah terpilih menjadi pengurus Osis di SMP itu. Hal itu membuat dirnya berubah dan rajib belajar dan ke sekolah

Baca juga: Profil Tokoh NTT,  Reza Rahadian Punya Darah NTT dari Sang Nenek

Selanjutnya,  hijra ke Ke Kupang,  dan setelag tamat SMP, Leo muda melanjut pendidikannya di Seminari Santo Rafael Oepoi, Kupang dan tercatat sebagai salah satu siswa angkatan pertama seminari tersesebut.
Dan selanjutnya ia menjatuhkan pilihan untuk menjadi Imam Projo Keuskupan Agung Kupang.

Banyak kisah duka dalam perjalanan, namun dia menjadi senjata ampuh menghadapi semua itu. demikian tegas sosok yang memiliki motto, Tuhan, Engkau Mengenal Aku-Mz 139:1

Dalam sebua acara diskusi mengenai rencana Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September 2024 mendatang.

Pastor Leo Mali ketika bertemu dengan Paus Fransiskus pada 25 Desember 2019.
Pastor Leo Mali ketika bertemu dengan Paus Fransiskus pada 25 Desember 2019. (Foto pribadi)

Rm. Leo Mali mengatakan  menjadi isyarat dan tanda bagi negara Vatikan bahwa dunia memerlukan Indonesia, dan kehadiran Indonesia dinilai penting oleh dunia, dalam membangun dan merajut perdamaian dunia.

Baca juga: Profil Tokoh NTT, Linus Linus  Dari Guru SD  Hingga PJ Walikota Kupang

Dikutip dari benang.id,  hal  itu disampaikan Romo Leo Mali Pr dalam acara Diskusi Publik yang diselenggarakan secara hybrid oleh Lafadz Nusantara Center, di Megantara Edupark, Pamulang, Tangerang Selatan, Sabtu (20/7/2024), seperti dilaporkan Alumni Studi Agama-Agama Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, penerima beasiswa Nostra Aetate Foundation Dicastery Interreligious Dialogue, Vatikan, Deni Iskandar.

Pastor asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang pernah menjadi Ketua Ikatan Rohaniwan-Rohaniwati Indonesia di Kota Abadi (IRRIKA) dan juga pernah studi doktoral di Pontifica Urbaniana University, Rome itu mengatakan bahwa kekuatan Diaspora Indonesia di Kota Roma dan Dunia, menjadi kekuatan utama, yang bisa menjelaskan Paus Fransiskus ingin berkunjung ke Indonesia.

“Dengan kekuatan ke-bhinnekaan-nya, keberagaman-nya, serta kekuatan Diaspora Indonesia di Kota Roma dan Dunia itu, maka Vatikan dan dunia merasa perlu Indonesia dan posisi Indonesia itu dianggap penting oleh dunia. Oleh karenanya, dalam merajut semangat perdamaian dunia, itu perlu Indonesia. Jadi memang, jauh sebelum negara memberikan surat resmi, itu pada tahun 2018 Paus Fransiskus sudah bicara tentang Indonesia, kepada diaspora Indonesia di Kota Roma,” tutur Rm Leo Mali.

“Ketertarikan Paus Fransiskus untuk datang ke Indonesia itu, puncaknya ada pada saat Diaspora Indonesia yang terdiri dari 48 peserta dari 23 negara di Eropa, merumuskan tentang Deklarasi Roma yang isinya membahas tentang kerukunan kehidupan umat beragama dan perdamaian dunia,” katanya.*

Baca artikel lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved