Berita Sikka
Kirimkan Sembilan Siswa ke Filipina Pertukaran Pelajar, SMABHAK Maumere 'Banjir' Pujian
Karena menurut Bapa Uskup, sebelumnya tiap sekolah hanya mengirimkan satu atau dua orang saja.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofri Fuka
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - SMAS Bhaktyarsa Maumere sukses mengirimkan Sembilan (9) orang siswanya dalam rangka mengikuti program pertukaran pelajar di Filipina.
Kesuksesan ini menuai "banjir" pujian dari berbagai kalangan baik dari Uskup Maumere, Pimpinan SSpS Flores bagian Timur, Ketua Yayasan Santu Gabriel hingga para orang tua dan siswa.
Uskup Maumere, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, pada acara tatap muka sehari sebelum keberangkatan para siswa menuju Filipina, sangat mengapresiasi program yang dicanangkan oleh SMAS Bhaktyarsa ini.
Beliau menyebut kesuksesan mengirimkan rombongan belajar berjumlah 9 orang ini memecahkan rekor.
Karena menurut Bapa Uskup, sebelumnya tiap sekolah hanya mengirimkan satu atau dua orang saja.
SMABHAK Cetak Prestasi yang Luar Biasa
Sementara itu, Pimpinan (Provinsial) SSpS Flores Bagian Timur, Sr. Agnes Surat Lanan, SSpS menyebut ke 9 orang siswa yang berangkat ke Filipina ini dalam rancangan Tuhan dan merupakan prestasi yang sangat luar biasa.
Secara pribadi, Sr. Agnes merasa bahagia dan bangga.
"Ada alasan mendasar bahwa ketika bulan November Tahun 2021 yang lalu ketika Sr. Marselina, Sr. Emilia dan saya mengikuti pertemuan di Roma. Dalam diskusi kelompok Asia Pasifik, kami berdiskusi mengapa kita di Area Pasifik ini punya banyak sekolah tetapi kita tidak punya satu jaringan, jejaring untuk ada pertukaran pelajar baik guru maupun peserta. Sehingga pada waktu itu kami memutuskan untuk kelompok Asia Pasifik ada program pertukaran guru dan pelajar untuk Asia Pasifik. Lalu dari ini untuk tingkat Indonesia yang menjadi koordinatornya adalah kami bertiga ini, Sr. Emilia, Sr. Marselina dan saya. Karena itu tadi saya bilang kami merasa bangga sekali karena untuk tingkat Indonesia SMAS Bhaktyarsa yang menjadi pemecah rekor pertama, " tandasnya pada Sabtu 31 Agustus 2024.
Kata Sr. Agnes, 9 orang siswa ini merupakan Kontingen pertama yang diutus keluar negeri untuk pertukaran pelajar.
"Disana kamu akan belajar banyak hal, dan juga sharing berbagi pengalaman suka dan duka, dan juga ilmu dan juga budaya keanekaragaman kita di Indonesia kamu bagikan kepada teman-teman di sana baik di sekolah maupun di rumah keluarga angkatmu masing-masing, " Jelasnya pada Jumat 30 Agustus 2024 Siang.
Sr Agnes mengharapkan supaya program pertukaran pelajar ini menjadi sebuah pengalaman yang akan membawa perubahan di dalam diri para siswa.
"Dan ketika adik-adik pulang ke rumah Bhaktyarsa, kamu membawa perubahan itu secara khusus perubahan ke rumah Bhaktyarsa ke rumah keluargamu masing-masing dan ke lingkungan masyarakat tempat kamu hidup dan berada," pesannya.
Senada dengan Sr Agnes, Ketua Yayasan Santu Gabriel. Sr. Agusta Palma, SSpS mengaku bangga dan bahagia atas prestasi luar biasa ini.
Momen pertukaran pelajar tersebut, menurut Sr. Agusta merupakan sebuah pengalaman bersejarah bagi Yayasan Santu Gabriel.
"Ini baru pertama kali terjadi dalam Yayasan Sabtu Gabriel karena itu kita memberikan applause yang meriah kepada Kepala Sekolah, para guru pegawai, orang tua wali siswa dan peserta didik SMAS Bhaktyarsa. Kita beri applause yang meriah, " ajak Sr. Agusta untuk memberikan applause.
Ia meyakini program ini menjadi modal berharga bagi peserta didik yang hampir pasti membawa banyak perubahan dalam banyak hal untuk masa depan mereka yang lebih baik.
Sr. Agusta memberikan contoh Kakaknya sendiri yang adalah seorang Pastor CICM. Katanya, dulu kakaknya semasa kecil dikenal agak nakal namun seiring berjalannya waktu kakaknya pelan-pelan menjadi sosok yang bijak dan peka.
Sr. Agusta pun yakin bahwa seiring berjalannya waktu anak-anak akan belajar menjadi lebih baik.
Terhadap pertukaran pelajar ke Filipina, Sr Agusta mendorong anak-anak agar kedepannya boleh berkuliah di Filipina.
"Karena menurut beberapa suster yang berkuliah di sana, biaya perkuliahan di sana murah, " ucapnya.
Perwakilan orang tua dari kesembilan siswa, Nikolaus Narek Kopong, mengungkapkan momen pertukaran pelajar tersebut menjadi sebuah sejarah yang perlu dikenang, yang perlu ditulis dalam sejarah SMAS Bhaktyarsa.
"Hari ini kami memberikan dukungan yang sangat-sangat luar biasa untuk kesembilan anak adik kita ini. Harapan kami dari orang tua juga bahwa tentunya perjalanan cita-cita mereka kedepan menuai hasil yang sangat membanggakan," terangnya ayah dari Laura ini.
Ketika menginjakkan kaki di SMAS Bhaktyarsa, menurut dia, merupakan sebuah kesan seperti berada di rumah.
"Rumah yang sangat nyaman, sangat luar biasa dan sangat akrab ya, meskipun kami dari luar kabupaten tapi penerimaan di sini luar biasa. Bapak mama dari Sikka kami mengucapkan banyak-banyak terimakasih, " ungkapnya.
Mewakili 9 orang siswa dan orang tua, beliau mengucapkan proficiat kepada Yayasan Santu Gabriel dan lembaga pendidikan SMAS Bhaktyarsa.
"Yang telah mendukung memberikan motivasi untuk anak didik kami di lembaga ini. Terimakasih untuk guru pembimbing yang sudah membimbing anak kami sehingga dalam perjalanan dari Maumere ke Labuan Bajo, Labuan Bajo-Jakarta, Jakarta-Singapura-Filipina, kami sangat mengharapkan perjalanan kedepan berjalan dengan aman dan nyaman, " tandasnya.
Jose, salah seorang perserta pertukaran pelajar ke Filipina juga merasa bangga atas kepercayaan yang diberikan oleh pihak sekolah.
Ia menyebut, ini adalah program yang sangat luar biasa dan bermanfaat untuk anak didik sepertinya.
Ia mengaku sangat ber antusias untuk dapat belajar pengetahuan dan budaya orang lain.
"Saya merasa tertantang namun senang, " katanya.
Ia berterimakasih kepada SMAS Bhaktyarsa atas bimbingan belajar yang ia peroleh bersama teman-temannya.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.