Pengeroyokan di Kupang
Tiga Oknum TNI AL Diamankan Usai Lakukan Pengeroyokan yang Tewaskan Warga Kupang
Dia menyebutkan, kasus tersebut terjadi di pos security terminal penumpang Pelabuhan Tenau.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Tiga oknum anggota TNI AL diamankan pihak Polisi Militer Angkatan Laut dari Pangkalan Utama AL VII Kupang.
Ketiganya diduga terlibat aksi pengeroyokan yang menyebabkan Makson Loinoti, watga Kabupaten Kupang NTT menginggal dunia. Adapun pengeroyokan itu terjadi di Pelabuhan Tenau Kupang.
Komandan Polisi Militer AL VII Kupang Letkol Laut (PM) Catur Dono Wibowo mengatakan, tiga oknum anggota yang diduga terlibat pengeroyokan tersebut Sertu J, Kelasi Satu A dan Kelasi Dua M.
"Ketiganya telah diamankan di Pomal Lantamal VII Kupang, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait keterlibatannya mereka," kata Catur dikutip dari Kompas.com.
Catur menjelaskan, setelah mendapatkan laporan dan informasi terkait kejadian itu, pihaknya lalu bergerak cepat untuk menindaklanjutinya. Dia menyebutkan, kasus tersebut terjadi di pos security terminal penumpang Pelabuhan Tenau.
Kejadian itu bermula dari persoalan keluarga, yang melibatkan saudari salah satu anggota TNI AL yang kini telah diamankan.
Oknum anggota itu setelah menerima informasi dari saudarinya, langsung meminta bantuan rekan-rekannya yang sedang bertugas mengambang obyek vital yakni Pelabuhan Tenau, untuk menyelesaikan permasalah tersebut.
"Mereka kemudian bergerak dan bertemu dengan korban yang saat itu berada di pelabuhan, lalu membawanya ke Pos Security Pelabuhan Tenau, di mana terjadilah penganiayaan tersebut," ungkap Catur.
Ketiga anggota TNI AL yang diduga terlibat kini sedang menjalani pemeriksaan intensif oleh Pomal Lantamal VII. Mereka akan ditindak tegas sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Dia juga memastikan, proses hukum berjalan sesuai prosedur yang berlaku.
Diberitakan, Maksen, warga Kampung Kuaputu, Desa Oemasi, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang, NTT, dianiaya sekelompok orang hingga tewas. Dia dianiaya di Pelabuhan Tenau Kupang.
Kemudian, meninggal usai menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) SK Lerik, Jumat (23/8/2024) malam.
Adik kandung Maksen, Yohanes Loinati, mengaku, awalnya dirinya mengantar kakaknya ke Pelabuhan Tenau Kupang. Kakaknya akan berangkat ke Jakarta mencari kerja.
Tiba di Pelabuhan, dia lalu bersama kakaknya membeli tiket. Setelah itu dia kembali ke rumah. "Waktu saya dalam perjalanan pulang sampai di Jalan El Tari, sekitar jam 13.00, saya ditelepon oleh saudari di Jakarta, bahwa saudari mendapatkan telpon bahwa kakak telah ditangkap dan dipukul beberapa orang di pelabuhan," ungkap Yohanes, kepada sejumlah wartawan, Sabtu. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.