Breaking News

Berita NTT

DPD Hanura NTT Beri Peringatan Keras kepada Dua Kader di TTS karena Tidak Loyal di Pilkada 2024

David sebagai anggota DPRD aktif dari Partai Hanura seharusnya menjadi garda terdepan dalam memenangkan pasangan calon yang diusung partai

Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO
Sekretaris DPD Hanura NTT Elias Koa 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura NTT mengambil langkah tegas terhadap dua kadernya di Kabupaten Timor Tengah Selatan yang dinilai tidak loyal dalam mendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati yang diusung oleh partai dalam Pilkada 2024

Dua kader tersebut, yakni David Boimau dan Sefrit Na'u, menerima surat peringatan dari partai.

Sekretaris DPD Hanura NTT, Elias Koa, menyatakan bahwa David Boimau, yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD TTS periode 2019-2024, tidak menunjukkan dukungan penuh kepada pasangan calon yang diusung oleh Partai Hanura. 

Menurut laporan yang diterima dari masyarakat dan kader partai di TTS, David Boimau diduga tidak menjalankan tugasnya dengan baik sebagai kader partai.

Baca juga: 14 Wisman Hadiri Pagelaran Tenun Ikat Massal di Sabu Raijua NTT

"David sebagai anggota DPRD aktif dari Partai Hanura seharusnya menjadi garda terdepan dalam memenangkan pasangan calon yang diusung partai. Namun, laporan yang kami terima menunjukkan sebaliknya," ujar Elias Koa pada, Rabu 21 Agustus 2024.

Lebih lanjut, Elias menegaskan bahwa jika perolehan suara pasangan calon yang diusung Partai Hanura tidak mencapai target yang telah ditetapkan, maka David Boimau akan dievaluasi dan kemungkinan besar tidak diusulkan dalam Pergantian Antar Waktu (PAW).

Nasib serupa juga menimpa Sefrit Na'u, anggota DPRD TTS periode 2024-2029 yang baru saja dilantik. 

Ia dinilai melanggar etika partai setelah diketahui tidak mendukung pasangan calon bupati yang diusung oleh Partai Hanura. Bahkan, dalam acara syukuran pelantikannya sebagai anggota DPRD, Sefrit justru memberikan panggung kepada calon kepala daerah dari partai lain, yang dianggap merugikan Partai Hanura.

"Perbuatan ini jelas bertentangan dengan semangat dan komitmen yang harus dipegang teguh oleh setiap kader Partai Hanura. Sefrit telah melanggar garis kebijakan partai dan akan menghadapi konsekuensinya," tegas Elias.

Dalam kesempatan tersebut, Elias juga mengungkapkan bahwa Eduard Markus Lioe, yang akrab disapa Buce, anggota DPRD NTT terpilih dari Partai Hanura, memutuskan untuk mengundurkan diri dari partai. 

Keputusan ini diambil meskipun Buce baru saja terpilih kembali sebagai anggota DPRD NTT periode 2024-2029 setelah meraih suara terbanyak di dapil TTS dengan perolehan lebih dari 15 ribu suara. Pengunduran diri ini terkait dengan niatnya untuk maju sebagai calon Bupati TTS pada Pilkada 2024 melalui partai lain.

"Pak Buce telah mengajukan surat pengunduran diri dari Hanura karena ingin maju sebagai calon Bupati TTS dari partai lain," jelas Elias.

Elias menambahkan bahwa dalam Munas Partai Hanura baru-baru ini, Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang, menekankan pentingnya loyalitas dan ketaatan seluruh kader terhadap keputusan partai. 

OSO meminta seluruh kader, terutama mereka yang berada di posisi strategis seperti anggota DPRD, untuk mematuhi asas dan struktur partai dalam memenangkan Pilkada serentak melalui calon yang diajukan oleh Partai Hanura.

Langkah tegas yang diambil oleh DPD Hanura NTT ini, kata Elias mencerminkan komitmen partai dalam menjaga disiplin dan loyalitas kader-kadernya dalam menghadapi Pilkada 2024, yang diharapkan dapat membawa kemenangan bagi Partai Hanura di seluruh wilayah NTT.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved