Berita Flores Timur
Dana Rp3 Miliar Siap Normalisasi Jalur Banjir dari Gunung Lewotobi Laki-laki
PDI Perjuangan ini bersyukur atas anggaran yang dikucurkan untuk mengatasi persoalan urgen bagi sekian banyak warga yang hidup
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - DPRD Flores Timur bersama Pemerintah Kabupaten Flores Timur akhirnya menyepakati anggaran Rp 3 miliar untuk normalisasi jalur banjir dari Gunung Lewotobi Laki-laki, Selasa, 20 Agustus 2024.
Kesepakatan ini menjadi angin segar bagi ratusan nyawa di Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura yang terus diteror banjir lahar dingin dari Gunung Lewotobi. Gunung ini masih erupsi dengan status Level III (Siaga).
Anggota DPRD Flores Timur, Konrardus Kusno Wada, mengatakan anggaran Rp 3 miliar telah ditetapkan lewat pengetukan palu sidang dan penandatanganan nota kesepahaman antara dua lembaga.
"Sudah penetapan dengan tanda tangan MoU, nota kesepakatan. Nominalnya itu Rp 3 miliar, nanti distribusinya akan dibagi, sebagiannya untuk normalisasi jalur banjir," katanya kepada wartawan, Rabu, 21 Agustus 2024.
Baca juga: Siswa SMPK Sint. Gabriel Larantuka Flores Timur Raih Juara Stand Up Comedy
Wakil rakyat daerah pemilihan 7 dari Partai PDI Perjuangan ini bersyukur atas anggaran yang dikucurkan untuk mengatasi persoalan urgen bagi sekian banyak warga yang hidup dalam ancaman bencana.
Konrardus berharap agar normalisasi segera dieksekusi karena sebentar lagi memasuki musim penghujan, apa lagi curah hujan di Ile Bura dan Wulanggitang cukup ekstrem.
"Harus dipercepat eksekusi anggaran. Cuaca di bawah cukup ekstrem, kadang panas tapi tiba-tiba hujan. Aktivitas gunung masih tinggi, warga takut ancaman banjir dan abu, apa lagi sebentar lagi musim hujan," pungkasnya.
Sebelumnya, warga Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura, mendesak Pemerintah Daerah Flores Timur segera menormalisasi jalur banjir lahar dingin.
"Banjir sudah lebih dari 4 kali. Setiap kali hujan, pasti ada banjir. Kami tidak bisa tidur, selalu gelisah kalau cuaca berubah mendung," ungp warga setempat, Rasdiana Hasulie.
Keadaan paling mencekam di RT 04 dan RT 05 karena terdapat dua lintasan banjir. Aliran banjir deras membawa material batu besar ke pemukiman yang terpaut jaraknya ratusan meter.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.