Bansos
Mensos Risma Sebut 31 Ribu KPM Tak Lagi Terima Bansos
Masyarakat yang tergraduasi tersebut semula merupakan anggota Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang menerima bantuan sosial.
POS-KUPANG.COM - Sebanyak 31.658 orang kini dikeluarkan dari program PENA dan tidak lagi menerima bantuan sosial.
Hal ini diungkapkan Menteri Sosial Tri Rismaharini pada Jumat, 16 Agustus 2024.
Masyarakat yang tergraduasi tersebut semula merupakan anggota Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang menerima bantuan sosial.
Risma mengatakan, kini mereka telah menjadi pengusaha baru.
"Total jumlahnya 31.658 orang dan tersebar di seluruh Nusantara, termasuk di daerah 3T (terluar, terdepan dan terpencil)," kata Risma dikutip dari Tribunnews.com.
Produk yang dihasilkan KPM, kata Risma, sangat beragam dan unik sesuai daerahnya masing-masing.
Misalnya di Pula Buru dihasilkan minyak kayu putih setelah ditangani PENA Kemensos.
Penjualannya lebih laku dan penghasilan meningkat, karena dilakukan perubahan pada kemasannya dan strategi pemasarannya.
Minyak kayu putih kini dipasarkan melalui Toko Oleh-oleh Krisna yang sangat terkenal.
Di Karangasem Bali, berkat bantuan PENA Kemensos warga berhasil memproduksi sandal hotel yang kemudian dijual ke hotel-hotel dan spa yang banyak terdapat di Bali.
"Produk yang unik biasanya dihasilkan dari Komunitas Adat Terpencil (KAT)," tutur Risma.
KPM PENA berasal dari berbagai macam latar belakang seperti keluarga prasejahtera, penyandang disabilitas, kelompok rentan/korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO), korban bencana, korban penyalahgunaan NAPZA atau ODHA.
Dari berbagai latar belakang tersebut, sebanyak 2.883 KPM telah tergraduasi dari bansos pada periode Juni 2024.
Mereka menyatakan mengundurkan diri dari program bansos setelah menjalankan usaha di berbagai bidang seperti kuliner, kerajinan, jasa dan perdagangan, peternakan serta pertanian dan perkebunan. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.