Airlangga Hartarto Mundur

Ray Rangkuti: Akhirnya Airlangga Jatuh juga Setelah Dipukul Dua Kali

Mundurnya Airlangga Hartarto dari Jabatan Ketua Umum Partai Golkar memunculkan berbagai spekulasi hingga mengundang Ray Rangkuti angkat bicara.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com/ Lendy Ramadhan
JATUH – Ray Rangkuti menyebutkan bahwa setelah mampu bertahan ketika diguncang dua kali melalui munaslub, Airlangga Hartarto akhirnya jatuh juga pada pukulan ketiga. 

POS-KUPANG.COM – Mundurnya Airlangga Hartarto dari Jabatan Ketua Umum Partai Golkar memunculkan berbagai spekulasi hingga akhirnya mengundang Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Indonesia, Ray Rangkuti angkat bicara.

Dia menyebutkan bahwa mundurnya Ketua Umum Partai Golkar itu sesungguhnya bukan hal baru. Karena sebelumnya Airlangga Hartarto juga telah diguncang tiga kali melalui wacana musyawarah nasional luar biasa partai berlambang pohon beringin tersebut.

Ray Rangkuti pun mengibaratkan pukulan yang menyasar Airlangga kali ini lebih dahsyat, sehingga membuat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tersebut langsung menyerah dan melepaskan jabatan tersebut.

“Kali ini, satu pukulan langsung roboh. Artinya yang mukul dan alat pukulnya sangat kuat. Tidak sekadar membuat terhuyung tapi langsung terjerembab, jatuh KO (knockout),” ujar Ray Rangkuti Selasa 13 Agustus 2024.

Dikatakannya, sebelummya Airlangga mampu bertahan saat dua kali diguncang melalui wacana munaslub sebelum Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Saat itu Airlangga berhasil meredam wacana munaslub pada 2023 tersebut

Bahkan, wacana munaslub yang didorong untuk dilaksanakan menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 itu berhasil diredam oleh Airlangga Hartarto.

Namun, setelah berhasil meredam guncangan itu, saat ini Airlangga malah mengumumkan pengunduran dirinya, hanya dalam tiga bulan jelang pencoblosan Pilkada 2024 yang diagendakan akan berlangsung pada 27 November mendatang.

“Bukan sekali ini, Airlangga mendapat serangan untuk mundur dari jabatan ketum. Setidaknya terjadi dua kali sebelum pilpres. Tapi, karena si pemukul dan alat pukul tidak memiliki kekuatan, Airlangga hanya bergoyang, tapi tidak rubuh,” ujar Ray.

Oleh karena itu, Ray mengatakan, pukulan terhadap Airlangga kali ini sangat kuat dan dilakukan oleh orang yang kuat.

Terbukti, Airlangga langsung menyatakan mundur.

Namun, Ray enggan berspekulasi siapa pemukul yang dimaksudkannya tersebut.

Sebab, hanya Airlangga yang mengetahuinya.

Sebelumnya, Ray menyebut, penguduran diri Airlangga sebagai peristiwa di luar nalar.

Sebab, tidak ada alasan yang terdengar logis, jelas, dan konstitusional.

“Umumnya ketum mundur atau dimundurkan karena tiga hal, yakni melakukan tindakan yang melanggar hukum, dinyatakan tidak sukses dalam program dan kinerja, dan melakukan tindakan yang melanggar aturan partai,” katanya.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved