Lewotobi Erupsi
Kesehatan Terancam, 8 Bulan Warga Lereng Gunung Lewotobi Hirup Belerang
Kondisi kesehatan masyarakat di sejumlah desa di kaki Gunung Lewotobi Laki-laki dalam ancaman akibat hidup dalam kepungan abu vulkanik
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Kondisi kesehatan masyarakat di sejumlah desa di kaki Gunung Lewotobi Laki-laki dalam ancaman akibat hidup dalam kepungan abu vulkanik. Warga saban harinya menghirup aroma belerang yang tak sehat itu.
Erupsi pertama tercatat 23 Desember 2023 dan masih berlanjut sampai saat ini, Sabtu, 10 Agustus 2024. Selama hampir depalan bulan terakhir ini ribuan nyawan menghadapi bencana.
Letusan gunung berstatus Level III (Siaga) di antara Kecamatan Ile Bura dan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, NTT ini entah sampai kapan akan berakhir.
Suasana kampung dipenuhi abu vulkanik tebal akibat erupsi berkepanjangan.Pemukiman di Lereng Gunung Lewotobi layaknya "Kampung Belerang".
Lehih parah di Desa Dulipali, Desa Klatanlo, Desa Hokeng Jaya, Desa Pululera, Desa Boru, dan Desa Nawokote. Warga desa beraktivitas di tengah lingkungan yang sudah tak sehat.
Seorang warga, Maria Peni Puhun (30), mengatakan warga khususnya anak dan balita pernah terserang diare. Kemungkinan akibat air bersih dan makanan yang sudah terkontaminasi.
"Tempat penampung air kami sudah tutup rapat tapi abu mungkin masuk di celah kecil. Soalnya setiap hari gunung erupsi, abu bahkan pasir landa kami punya desa," katanya.
Baca juga: Gunung Lewotobi Meletus, Wings Air Batalkan Penerbangan ke Maumere Hingga 16 Agustus 2024
Warga lainnya, Marden Namang, mengaku resah suatu waktu timbul penyakit yang lebih parah akibat erupsi berkepanjangan.
"Tiap hari hirup abu, biar pakai masker, tapi kita tidak tahu dampak nantinya seperti apa. Apa lagi ada yang malas pakai masker" ujar dia.
Tak hanya resiko kesehatan, Marden Namang menyebut atap rumah warga sudah rusak dan karat. Hujan abu dan pasir melanda desa 8 bulan ini akan menimbukan kerusakan materil.
Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, selama 12 jam terakhir mencatat tiga kali erupsi dengan tinggi kolom abu 400-800 meter di atas puncak kawah.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut," ungkapnya dalam laporan tertulis. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.