Berita Belu

Betesda YAKKUM Belu NTT Beri Pelatihan Penerimaan Diri dan Open Status bagi ODHIV

kepercayaan diri bagi ODHIV dan melakukan aksi nyata dalam keterlibatan pengendalian HIV dan AIDS di masyarakat di Kabupaten Belu

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
Yayasan CD Betesda YAKKUM Kabupaten Belu menggelar pelatihan penerimaan diri dan open status bagi orang dengan HIV (ODHIV) yang bergabung dalam Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Moris Foun Belu, bertempat di Aula SSpS Atambua, Kamis 8 Agustus 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Yayasan CD Betesda YAKKUM Kabupaten Belu menggelar pelatihan penerimaan diri dan open status bagi orang dengan HIV (ODHIV) yang bergabung dalam Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Moris Foun Belu, bertempat di Aula SSpS Atambua, Kamis 8 Agustus 2024.

Almada Lasi, Kordinator CF Betesda YAKKUM wilayah Belu menyampaikan kegiatan ini guna memberikan pengetahuan kepada peserta tentang pemahaman diri melalui self awareness, penerimaan diri dan menemukan kebermaknaan hidup serta pengelolaan kekuatana atau potensi yang ada dalam diri (visioning). 

Selain itu juga untuk memberikan pemahaman tentang konseling sebaya bagi ODHIV lain agar dapat menerima diri serta open status pada pasangan atau keluarga untuk mendapatkan dukungan dalam pengobatan ARV.

"Kita membangun kepercayaan diri bagi ODHIV dan melakukan aksi nyata dalam keterlibatan pengendalian HIV dan AIDS di masyarakat di Kabupaten Belu," ujarnya. 

Baca juga: Joni Pemanjat Tiang Bendera Asal Silawan Belu Tidak Lolos Seleksi Anggota TNI

Disampaikannya, hidup sebagai ODHIV bukan sebuah hal yang mudah untuk dijalani. "Dalam hidupnya, ODHIV tidak hanya berhadapan dengan virus HIV yang berada di tubuh mereka, namun pada saat yang bersamaan mereka juga menerima stigma dan diskriminasi dari orang disekitarnya," katanya. 

Sehingga kegiatan ini adalah sebuah bentuk intervensi proaktif yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas diri (dan sosial) ODHIV dalam menghadapi berbagai kemungkinan dampak sosial yang berimbas negatif bagi dirinya. 

"Melalui rute penguatan diri dengan memperkuat kesadaran dan penerimaan diri maka diharapkan ODHIV dapat menemukan ruang untuk melipatgandakan potensi dirinya secara maksimal dalam mencapai resiliensi diri yang dapat mengantar pada respon yang produktif bagi diri dan sesama, membangun sikap dan cara hidup yang memberi makna," pungkasnya. (Cr23) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved