Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Selasa 6 Agustus 2024, Ketuhanan Yang Maha Esa

Peristiwa Gerakan 30 September yang hendak mengubah dasar negara Pancasila dan menggantikannya dengan komunisme, terbukti gagal.

Editor: Oby Lewanmeru
Kompas.com
Bintang emas, lambang Sila Pertama Pancasila 

POS-KUPANG.COM. KUPANG - Renungan Harian Kristen Selasa 6 Agustus 2024, Ketuhanan Yang Maha Esa, merujuk pada KITAB ULANGAN 6:1-9.

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penulis Komunitas Suluh Injil edisi Juli 2024. 

Suluh Injil Renungan Harian Juli 2024 merupakan Bulan Kebangsaan dengan Tema “GMIT DI BUMI PANCASILA
Mewujudkan Nilai-Nilai Pancasila”

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:

Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini adalah sila pertama pada dasar negara kita, Pancasila, Lima Dasar. Walaupun dalam sejarah, terjadi perubahan urutan beberapa kali, namun sejak tahun 1945 setiap tanggal 1 Juni, kita rayakan sebagai hari Lahirnya Pancasila.

Peristiwa Gerakan 30 September yang hendak mengubah dasar negara Pancasila dan menggantikannya dengan komunisme, terbukti gagal.

Maka tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Sejarah menyatakan bahwa Pancasila telah diterima sebagai dasar negara, menggambarkan jiwa, kepribadian, ideologi dan cita-cita bangsa ini.

Maka sebagai gereja, kita pun bertanggungjawab menjaga nilai-nilai luhur Pancasila ini.

DISKUSI & PENDALAMAN ALKITAB.

Dalam Alkitab kita, rumusan sila pertama ini memiliki kemiripan dengan rumusan pengakuan iman bangsa Israel, “TUHANlah Allah kita, TUHAN itu esa!”

Rumusan perintah ini menyatakan dua hal. Pertama, percaya bahwa Allah sungguh ada dan kedua, percaya bahwa hanya ada satu Allah.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Senin 5 Agustus 2024, Sila Pertama dan Iman Kristen

Tidak ada tempat bagi atheis dan politheis bagi bangsa Israel. Terhadap kedua poin ini, Musa mengingatkan umat Allah di padang gurun tentang kehidupan yang akan mereka alami di tanah perjanjian.

Akan ada tantangan politheisme sebab bangsa-bangsa di Kanaan menyembah banyak allah lain.

Langkah antisipasi yang diperlukan ialah mengajarkan kepada generasi berikut tentang siapa Allah yang mereka, yaitu Allah Yang Esa, yang membawa mereka keluar dari perbudakan di Mesir dan yang membawa mereka ke tanah perjanjian.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved